25. Teman Lama

1563 Words

Frey membuka matanya pelan. Dia melihat dirinya berada di ruangan yang didominasi warna putih, aroma khas menerpa hidungnya dan dia menebak dimana dia berada. Saat Frey sedang mengamati ruangan tempatnya berada, Lea tergopoh mendekatinya. "Frey, kamu sudah sadar?" Suara Lea membuat Frey menoleh. Sahabatnya itu menghampirinya dengan wajah khawatir. "Maaf, Frey, seharusnya aku tidak meninggalkan kamu sendirian sejak konferensi pers itu. Kamu pasti mengalami suasana hati yang sangat tidak nyaman. Sorry, aku nggak peka dan nggak ada di sisi kamu." Frey tersenyum, menggeleng. "Bukan salah kamu, Lea. Aku hanya tidak bisa tidur, banyak suara di pikiranku dan aku merasa otakku tidak bisa berhenti memikirkan banyak hal. Aku sangat lelah dan hanya ingin tidur, aku memutuskan untuk meminum oba

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD