“Aku bisa,” balas Austin yang matanya kembali fokus pada Sayuri. “Aku bisa melakukannya. Jika aku tidak bisa melakukan hal semudah itu untuk temanku … bahkan untuk penyelamat desa Claydale … tidak hanya aku, Kepala Desa bahkan seluruh penduduk desa Claydale pasti akan merasa malu dan tidak bisa memaafkan diri kami sendiri.”
Mendengar gelar yang baru saja didapatkannya tadi siang membuat Sayuri ingin jungkir balik. Ternyata gelar itu tidak hanya sekedar pajangan! Apakah itu berarti ia bisa meminta apa pun pada NPC yang tinggal di desa Claydale, asalkan mereka dapat melakukannya?
Jika kemungkinannya seperti itu … apa NPC dengan pekerjaan lain bisa mengajari pemain Lord’s Regime asalkan Sayuri yang memintanya? Bukankah gelar ‘Penyelamat Desa Claydale’ ini sangat luar biasa!?
Setelah ini ia harus mencobanya, karena jika semua penduduk di desa Claydale bisa melakukannya … Sayuri bisa – bisa jungkir balik satu hari satu malam karena ia tidak perlu mencari resep ramuan satu per satu.
“Sungguh? Austin, kau berjanji akan mengajari teman – temanku setelah kau menguasai resepnya?” tanya Sayuri sekali lagi untuk meyakinkan dirinya kalau ia tidak salah dengar.
“Aku janji. Hal semudah itu bisa kulakukan kapan pun. Ah … tapi aku sedikit khawatir kalau akademi akan mengetahuinya jika … kau membawa teman terlalu banyak …”
“Hmm, bagaimana kalau sepuluh?” tanya Sayuri lagi.
Austin sedikit mengerutkan kening sambil mengusap dagunya. “Umm, terlalu banyak …?”
“Delapan?”
Melihat reaksi Austin yang masih sama, Sayuri kembali berkata, “Kalau begitu lima?”
“Seperitnya lima tidak akan jadi masalah.”
Berarti batasnya hanya lima.
Tetapi lima lebih baik dari pada satu, dan Sayuri harus bisa memanfaatkannya dengan sangat baik.
“Kalau begitu aku akan memberikannya padamu setelah kita selesai makan malam, bagaimana?” balas Sayuri. “Terlalu banyak orang di sini.”
Austin menganggukkan kepalanya beberapa kali dengan semangat.
Banyaknya NPC penduduk Ander mau pun NPC yang juga berperan sebagai pelajar di akademi Ander membuat Sayuri memilih untuk memberikan resep R – Potion setelah keadaan di sekitarnya sepi. Hal ini ia lakukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Meski hanya sebuah tampilan data atau program komputer, terima kasih pada kemajuan teknologi dan kepintaran dari komputer canggih Gaia, pai daging yang dimakan oleh Sayuri benar – benar terasa enak dan mengenyangkan(?).
Iga bakar yang dipesan oleh Austin juga terlihat enak. Sepertinya jika Sayuri memiliki waktu kosong di kemudian hari, ia akan mengunjungi tempat ini lagi.
Setelah selesai berdebat siapa yang akan membayar makan malam mereka berdua—yang dimenangkan oleh Austin, tentunya—akhirnya Austin mengajak Sayuri untuk pergi ke kamar asrama miliknya.
Setiap pelajar Akademi Ander mendapatkan kamarnya masing – masing, membuat Sayuri berpikir apa mungkin sekolah milik keluarga Emil juga seperti ini?
Hm, meski berbagi kamar dengan orang lain, Sayuri tidak akan mempermasalahkannya. Asalkan orang itu tidak mengganggunya ketika sedang belajar atau bermain Lord’s Regime.
Austin, yang merupakan pelajar dari divisi Alkimia tentu saja memiliki banyak perlengkapan untuk meramu di dalam kamarnya.
Sama ketika Sayuri baru memasuki rumah Dokter Dean, hidungnya langsung diserang oleh wangi dari tanaman herbal. Tapi tidak seperti rumah Dokter Dean, kamar milik Austi terlihat lebih rapi dan tersusun rapi. Mungkin karena ruangan ini merupakan kamar pemberian dari akademi? Sehingga mereka yang tidak merawatnya dengan baik akan dikenakan hukuman …?
“Maaf kalau sedikit berantakan, Red Lily,” kata Austin yang panik membereskan buku, toples kaca yang berisi tanaman herbal, dan beberapa botol kosong yang sering digunakan untuk memasukan Healing Potion ke dalamnya.
Sayuri terkekeh pelan, kemudian membalas, “Tidak perlu khawatir. Ruangan ini jauh lebih rapi dan bersih dibandingkan dengan seorang ahli Alkimia yang aku kenal beberapa hari lalu.”
Entah kenapa dari balik punggungnya, Sayuri bisa melihat kalau telinga Austin sedikit memerah.
“Ka— kalau begitu, apa aku boleh lihat resep ramuannya, Red Lily?” tanya Austin setelah berdeham pelan.
“Tentu,” balas Sayuri sambil membuka sistem tas dan mengambil resep R – Potion yang terlihat seperti selembar kertas dengan beberapa coretan di atasnya.
[Sistem: Anda akan memberikan kepada Austin (NPC). Y / N ?]
Melihat notifikasi sistem yang muncul di depan wajahnya, itu berarti resep ini benar – benar bisa diberikan dan dipelajari oleh Austin.
Tanpa menunggu lebih lama lagi, Sayuri memilih Y dengan pemikirannya dan memberikan resep itu pada Austin.
[Sistem: Berhasil memberikan kepada Austin (NPC).]
[Sistem: Hubungan pertemanan dengan Austin (NPC) meningkat!]
[Sistem: Poin pertemanan dengan Austin (NPC) terpenuhi. Event tertentu akan terbuka.]
Kedua alis Sayuri kembali terangkat, ia mendapatkan sebuah event lagi. Tapi bagaimana dan kapan event itu akan muncul, Sayuri masih belum tahu.
Bila diingat baik – baik, pemain yang menemukan Linked Quest Claydale tidak sampai memberi tahu kalau ada sebuah event yang memiliki sangkut pautnya dengan Austin …
Berpikir kalau Sayuri lebih ahli dalam menjalin hubungan dengan NPC dibandingkan dengan orang yang menemukan Linked Quest itu, ia memilih untuk menunggu Austin sampai selesai membaca resep ramuan yang saat ini sedang berada di tangannya.
“Aku tidak percaya barang ini bisa memberikan efek seperti ini. Oh, ternyata ditambah dengan barang itu menjadi efek itu … Ah … menarik. Resep ini benar – benar membuka wawasanku …” gumam Austin tanpa henti. Tidak lupa mencatat sesuatu di atas kertas yang tidak terlalu jauh darinya.
“Ah! Tapi aku tidak punya bahan – bahan ...”
Mendengar perkataan itu dari Austin, tanpa menunggu lebih lama lagi Sayuri langsung mengeluarkan akar dari pohon Quassia dan Honey Musk Bee yang sudah ia kumpulkan sebelumnya.
Sayangnya, Sayuri hanya melihat Dokter Dean yang membuat R – Potion di tahap akhir. Sehingga, selain kedua item tersebut yang merupakan bahan utama untuk membuat R – Potion kelas A, ia tidak tahu item apa lagi yang dibutuhkan untuk membuat ramuan itu.
Austin kembali membaca kertas yang ada di depannya. Kemudian dengan anggukkan kepala yang begitu semangat, ia langsung berlari ke arah kuali yang menurut Sayuri tidak asing lagi. Kuali yang dapat menggabungkan item berbeda menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat, yang cara kerjanya hanya diketahui oleh para ahli Alkimia.
Melihat Austin yang semangat, Sayuri yakin R – Potionnya akan berhasil dibuat. Namun nyatanya, sebuah asap hitam tiba – tiba meledak dari dalam kuali tersebut, membuat ruangan yang awalnya dipenuhi oleh aroma dari tanaman herbal kini dipenuhi oleh bau gosong.
Dibutakan oleh asap hitam yang tebal, Sayuri hanya bisa meraba – raba dinding yang terdapat jendela sesuai dengan ingatannya ketika ia memeriksa ruangan Austin sebelumnya.
Kepulan asap yang memenuhi ruangan Austin langsung keluar melalui jendela yang berhasil Sayuri buka dengan usaha. Meski tidak ada debuff atau semacamnya, karakter Red Lily terlihat kotor.
Tentu saja, keadaan Austin yang berada paling dekat dengan kuali lebih parah dibandingkan dengan dirinya.
Jika di dalam kartun, karakter yang terkena ledakan di dalam sebuah ruangan mungkin akan digambarkan dengan tubuhnya yang hitam dengan rambut yang kribo. Austin bisa digambarkan seperti itu saat ini, namun tidak dengan rambut yang kribo.
Sambil terbatuk kencang, Austin melepas kacamatanya yang sudah dipenuhi oleh asap hitam. Lucunya, mungkin karena asap yang meledak dan menempel pada tubuh Austin terhalang oleh kacamata, ketika ia melepasnya, kedua mata Austin terlihat bersih karena debu tidak berhasil mengenainya.
“Augh … ahhk. Ohok. Euggh …” batuk Austin beberapa kali sambil mengibaskan tangannya beberapa kali untuk menghilangkan asap yang masih mengelilinginya.
“Padahal aku sudah mengikuti resep dan cara membuatnya! Kenapa masih gagal!?” sahut Austin dengan penuh dramatis.
Sayuri hanya bisa tersenyum miris. Sepertinya level Alkimia Austin tidak setinggi Dokter Dean …?
“Tidak masalah, Austin. Semua butuh proses,” kata Sayuri mencoba untuk menenangkan Austin sebelum ia patah semangat.
Dengan dagu yang dikerutkan, dan ujung bibir yang tertekuk ke bawah, Austin membalas, “Oh tidak, aku sudah membuat item berharga yang kau berikan ini terbuang sia – sia …”
“Apanya yang berharga, aku dapat mencarinya dengan mudah, Austin,” balas Sayuri sambil mengibaskan tangannya, membantu Austin untuk menghilangkan asap yang masih berada di dalam ruangan itu. Apalagi sekarang dia yang sudah level 10, meski pun ada Wild Boar kelas Elite yang menghalanginya, ia tidak akan takut.
“Tapi … kalau begini …”
Sayuri menghentikan perkataan Austin selanjutnya dengan jari telunjuknya. “Hush, tidak perlu khawatir. Semua bahan – bahan yang kau perlukan bisa aku cari dengan mudah. Ingat, jika kau berhasil membuat ramuan ini, tidak hanya kau yang akan menyelesaikan tugasmu, kau juga secara langsung bisa membantuku dengan mengajari teman – temanku cara membuat ramuan ini dan juga membantu desa Claydale.”
Meski perkataan Sayuri hanya omong kosong belaka, untung saja Austin tetap menganggukkan kepalanya dan kembali membuat ramuan dari resep yang diberikan oleh Dokter Dean.
Walau pun dia gagal dalam membuat ramuan tersebut, Sayuri yakin Austin tetap mendapatkan poin EXP dari kegagalannya tersebut.
Dari pada gagal dalam membuat ramuan yang levelnya rendah, bukankah lebih baik ia gagal dalam membuat ramuan yang tingkatnya jauh lebih tinggi dan sulit?
“Aku tidak tahu bahan apa lagi yang dibutuhkan untuk membuat ramuan itu, tapi untuk akar dari pohon Quassia dan Honey Musk Bee aku punya banyak,” kata Sayuri sambil mengeluarkan seluruh akar pohon Quassia dan puluhan toples Honey Musk Bee. Namun ia masukkan kembali beberapa toples Honey Musk Bee ke dalam tasnya, dengan niatan untuk menjadikannya cemilan sambil menunggu Austin selesai membuat R - Potion.
Sayuri yakin, meski pun pemain makan ribuan porsi makanan di dalam Lord’s Regime, tubuhnya di dunia nyata tidak akan bertambah gemuk. Berarti, memakan Honey Musk Bee di malam hari tidak akan jadi masalah, ‘kan?
“Ka— kalau begitu aku tidak akan ragu lagi, Red Lily! Akan aku usahakan besok pagi, aku berhasil membuatnya!” balas Austin dengan mata yang terlihat memiliki kobaran api.
“Tenang saja, jangan memaksakan dirimu seperti itu. Istirahat yang cukup juga diperlukan oleh seseorang yang sukses,” kata Sayuri, berharap Austin tidak memaksakan dirinya dan malah jatuh sakit di kemudian hari.
“Uh, baiklah … tapi aku akan berusaha semampuku untuk menguasai resep ramuan ini secepatnya!” kata Austin yang kembali semangat dan mulai melemparkan beberapa item ke dalam kuali miliknya lagi.
Diam di kamar Austin rasanya hanya membuang – buang waktu dan khawatir kalau dengan dirinya yang terus mengawasi Austin, ia malah akan mengganggu konsentrasinya.
Melihat kalau waktu tengah malam masih lama, bahkan waktu untuk server Lord’s Regime ditutup lebih lama lagi, Sayuri berpikir untuk pergi mencari akar Quassia yang lain atau sekedar jalan – jalan di sekitar Ander. []