Chapter 2

1497 Words
Setelah makan malam Dylan mengajak sang kekasih ke kamarnya untuk menyelesaikan kesalah pahaman yang membuatnya gelisah. “Sayang bisakah kau menatapku? Aku benar-benar minta maaf” Ucap Dylan lirih sambil menatap sang kekasih. “Tidak ada yang perlu di maafkan , aku yang salah karena berkata seperti itu di saat kau sedang lelah. “ Ucap Rebecca membalas tatapan sang kekasih. “nggak kamu nggak salah” Ucap Dylan sambil memeluk kekasih nya erat. “Aku mencintaimu Dylan , jangan pernah tinggalin aku “ Ucap Rebecca lirih. “Aku lebih mencintaimu sayang dan aku janji tidak akan pernah meninggal kan kamu apapun yang terjadi “ Ucap Dylan lalu mengecup bibir sang kekasih lembut. setelah menyelesaikan permasalahan mereka, kedua nya turun ke ruang keluarga dan ikut bergabung dengan kedua orang tua Dylan. “Rebecca menginap saja yah. Kita bisa ngobrol-ngobrol lama. Kan jarang Rebecca bisa main kesini.” Ujar Mama Dylan “Mau nggak sayang ? kasihan tuh mama kayaknya mau banget kamu nginap “ Ujar Dylan sambil menegakkan tubuh nya dan melirik sang kekasih. “Maaf mah kayaknya Rebecca nggak bisa , soalnya besok Rebecca ada janji  mau keluar sama mama Maura”. Ucap Rebecca lembut namun tersirat nada tidak enak. “kemana? Kok kamu nggak bilang sama aku?” Tanya Dylan dengan nada dingin. “Itu loh sayang, besok mama Maura ajak aku ke acara rumah teman nya soal nya dia kata nya nggak enak kesana sendiri” Balas Rebecca sambil memegang tangan sang kekasih. “Tapi sayang-“Ucap Dylan “Udah..udah nggak apa –apa mama ngerti kok. Nanti kalau kamu ada waktu mama tunggu kamu nginap di sini dan kita bisa jalan- jalan besok nya. Gimana ? “ Ucap Mama Dylan sambil menatap kedua anak muda yang ada dihadapan nya saat ini. “terima kasih mah udah mau ngerti. Rebecca janji kalau nanti kesini lagi Becca akan nginap dan nemenin mama kemana pun mama mau” Ucap Rebecca sambil tersenyum kearah calon mertua. “Oke sayang , mama tunggu yah “ Ucap Mama Dylan sambil tersenyum lembut sedangkan papa Dylan hanya memperhatikan kedua nya. Dylan yang sedari tadi diam berdiri dan menarik tangan Rebecca “Mah..Pah kalau begitu Dylan anterin Rebecca pulang dulu yah takut nya kemalaman. Iya kan sayang? ” Ucap Dylan dingin.Rebecca yang mengerti dengan situsi ini akhir nya berdiri mengikuti sang kekasih. “ Iya, Becca pulang dulu yah ma..pa..” Ucap Rebecca sambil melepas kan tangan Dylan dan berjalan mendekati kedua orang tua Dylan dan memeluk mereka bergantian. “Hati-hati yah sayang” Ucap Kedua nya yang hanya dibalas anggukan oleh Dylan. Sepasang kekasih itu pun berjalan menuju mobil Dylan dengan diam. Rebecca sangat tau kalau kekasih nya saat ini marah karena dia tau Dylan sangat tidak suka kalau mendengar sesuatu tentang Rebecca dari orang lain . Yah bisa dibilang Dylan adalah tipe cowok yang sangat teramat posessive.  Ketika mereka sudah masuk di dalam mobil , “Sayang , kenapa kau tidak pernah bilang pada ku kalau kau ingin pergi dengan mama besok ?” “ummm..yaaa...hmm kupikir aku..” Ucap Rebecca gugup dan tidak berani menatap Dylan. Dylan yang sudah di liputi rasa marah langsung menancapkan gas mobil nya dengan kecepatan tinggi menuju rumah Rebecca “Dylan..aku takut... bisa kah kamu memelankan laju mobil mu ini ?” Ucap Rebecca dengan nada lirih dan mata yang sudah berkaca-kaca dam itu berhasil membuat Dylan memberhentikan mobil nya secara mendadak. “Bisa kau jelaskan pada ku sekarang !” mata Dylan menatap ku tajam seakan menuntut ku untuk memberi nya panjelasan dan tidak ingin di bantah. “Maaf kan aku sayang, aku juga baru di kasih tau mama maura tadi dan aku lupa memberi tau kamu. Aku tidak mungkin juga menolak ajakan mama .”  Rebecca menunduk . Aku hanya tidak ingin mengecewakan mama karena bagaiman pun ini pertama kali nya mama minta aku temanin dan bagaimana mungkin aku menolak nya . aku sangat sayang pada nya . “Kenapa kamu tidak memberi tahu ku sejak awal?” Ucap Dylan yang masih menatap tajam sang kekasih. Dylan sampai lupa rasa capek nya karena penerbangan di akbibat kan gadis kecil nya ini. “Sekarang kau sudah tau kan” Ucap Rebecca gugup. “Iya , aku sudah tahu sekarang gara-gara mama ngajak kamu nginap . mungkin kalau tidak ada pembahasan nginap di rumah kamu tidak akan memberti tahu aku.” Ucap Dylan sambil mengalih kan pandangan nya ke samping jalan . “Kamu kenapa sih hari ini jadi sensitif kayak gini ? Aku sudah minta maaf tadi dan aku tau kamu lelah karena penerbangan. Tapi kenapa kamu sedari tadi nyalahin aku terus? Semua yang aku lakuin hari ini selalu salah di mata kamu. “ Ucap Rebecca yang sudah menaik kan nada bicara nya dan menatap sang kekasih yang ternyata juga balik menatap nya. “Aku tidak nyalahin kamu sayang, apa kau masih marah padaku?” Ucap Dylan lirih sambil memegang tangan sang kekasih. “kenapa kamu bilang kayak gitu ?” Tanya Rebecca bingung dengan pertanyaan sang kekasih. “Kau ingin menghindari aku kan ?, itu sebab nya kamu lebih pilih nganterin mama kamu. Karena tidak biasa nya kamu seperti ini . kamu selalu ingin dekat dengan aku tapi sekarang nggak.” Ucap Dylan yang tanpa sadar sudah menaikkan nada bicara nya. “Sayang, tolong lah ! kamu tahu kalau bukan seperti itu maksudku, aku hanya tidak enak dengan ma-“ Tanpa Rebecca duga Dylan mendadak merengkuh nya dan mengecup bibir nya tapi miungkin lebih tepat nya melumat nya dengan perasaan yang Rebecca dapat rasa kan ada rasa frustasi disana . tidak biasa nya Dylan mencium nya sekasar ini karena Dylan seperti ingin melahap wanita cantik ini. Rebecca merasa ini bukan seperti kekasih nya , ciuman Dylan sangat kasar dan sangat menuntut dan itu membuat Rebecca sangat takut!. Rebecca yang sudah kehabisan nafas mencoba mendorong d**a sang kekasih yang tentu nya akan sia- sia karena tenaga yang di miliki nya tidak sebanding dengan tenaga Dylan yang saat ini sedang memeluk nya erat. “ Dylan Please! Ada apa denganmu?aku Cuma pergi sebentar dan itu juga dengan mama Maura “ Ucap Rebecca dengan terengah –engah dan masih mencoba menghentika Dylan yang sudah seperti orang kesetananan . “Kau mebuatku gila sayang, kau tau aku tidak bisa jaug dari kamu kemarin saja aku meninggal kan mu karena urusan pekerjaan rasa nya aku hampir mati “ Ucap Dylan dan kembali mengecup bibir sang kekasih. “Sayang stop and look at me ! aku pergi nya sama mama dan itu sebentar. Habis aku nemenin mama aku janji akan langsung menemui mu “ Ucap Rebecca  mencoba menenangkan sang kekasih. “Aku ngerti sayang , aku hanya takut kamu ngejauhin aku . “ Ucap Dylan menatap mata sang kekasih. “Mana mungkin aku ngejauhin kamu ! aku yang malah takut kamu pergi dari aku .”Ucap Rebecca lembut dan mengecup bibir Dylan . Baru kali ini Rebecca melihat Dylan begitu marah dan frustasi selama 3 tahun mereka menjalin hubungan. Rebecca berfikir mungkin ini karena Dylan yang kelelahan karena perjalanan jauh. Setelah melepaskan pangutan bibir mereka Dylan kembali memeluk Rebecca erat seakan takut kehilangan.Ucapan maaf juga tidak ada henti-henti nya keluar dari mulut lelaki tampan itu. Dengan hati – hati Rebecca mengusap punggung kekasih tampan nya itu . “Aku tau kamu saat ini sangat lelah sayang. Aku janji kesalah pahaman seperti ini tidak akan terulang lagi. Aku tidak akan menjauhimu sayang. Aku sangat mencintaimu dan hanya mencintaimu seumur hidup ku. Aku harap kau juga seperti itu “ Bisik Rebecca pelan dan lembut. “Aku hanya takut kau menjauhi ku sayang. Kalau sampai hal itu terjadi aku akan sangat sedih dan mungkin saja akan menjadi gila.” “It’s never gonna happend sayang! Aku akan tetap berada disamping mu dan selalu ada untukmu” Ucap Rebecca lembut sambil menatap mata sang kekasih untuk meyakin kan sang kekasih kalau apa yang ia katakan adalah keseriusan. “Kau tidak akan membohongi aku kan sayang?” Ucap Dylan lemah. Rebecca hanya menjawab pertanyaan Dylan dengan menggeleng namun pasti sambil memberikan Dylan senyuman dan kecupan di pipi lelaki itu. “Apa kau mau menikah dengan ku sayang? Kita sudah cukup lama menjalin hubungan dan tentu saja kita sudah lebih dari saling mengenal satu sama lain” Ucap Dylan mantap. Rebecca yang mendengar ucapan kekasih nya hanya bisa melebarkan bola mata nya dengan tangan yang menutup mulut nya karena ini adalah hal yang sangat Rebecca nantikan . “Apa kah saat ini kau sedang melamarku sayang? Di mobil? Tidak bisa kah kau melamar ku di tempat yang romantis ?” Ucap Rebecca yang memajukan bibir nya pura- pura merajuk. “Heheh, maaf sayang ini mendadak tapi aku janji dalam waktu dekat ini aku akan menemui kedua orang tua mu serta Abian untuk melamar putri cantik mereka ini” Ucap Dylan sambil mengelus jemari lentik Rebecca. “Apa kau serius? Bukan kan ini terlalu mendadak sayang” Ucap Rebecca “Aku serius sayang ! sebenar nya sudah lama aku ingin menyatakan hal ini dengan mu tapi aku masih menunggu sampai kamu menyelesaikan kuliahmu dan akhir nya penantianku berakhir karena sebentar lagu kamu akan lulus dan kita akan menikah.” Ucap Dylan meyakinkan sang kekaksih. “Aku mencintaimu , Dylan” Ucap Rebecca yang sudah menghujani bibir Dylan dengan kecupan- kecupan kecil dengan mata yang tanpa Rebecca sadari sudah di aliri cairan kebahagiaan yang mewakili kebahagiaan ku. “Aku juga sangat mencintai mu sayang” Ucap Dylan yang sudah membalas rengkuhan Rebecca tak kalah erat nya. Malam ini adalah malam yang paling indah bagi sepasang kekasih itu seakan tidak ada lagi hari esok . setelah adegan romantis yang mereka lakukan , Dylan pun menjalankan kembali mobil nya ke kediaman keluarga Palvin untuk mengantar Rebecca ..... Namun apakah kebahagiaan yang mereka rasakan akan berlangsung selama nya ? 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD