Chapter 1

1929 Words
Gadis ceria dan cantik itu selalu tersenyum kepada siapapun.  Gadis itu bernama Rebecca Anastasia Palvin . Rebecca adalah seorang  mahasiswa yang berkuliah di salah satu universitas bergengsi di New york City. Rebecca  anak kedua  dari Devanio dan Maura palvin . Ayah Rebecca adalah salah satu pengusaha sukses di new york. Rebecca memiliki kakak laki-laki yang juga sangat tampan yang bernama Abian palvin . “Princess, bangun apa kamu tidak kuliah hari ini? ” Ucap Maura sambil mengelus kepala sang anak. “hmm....5 menit lagi boleh nggak mah ?” Ucap Rebecca yang masih menutup matanya . “Enggak sayang !!  nanti kamu bisa terlambat masuk kampus . mama tunggu kamu di bawah ” Ucap Maura lembut sambil berjalan keluar dari kamar Rebecca. Setelah kepergian mamanya akhirnya Rebecca memutuskan untuk bersiap-siap untuk berangkat ke kampus.   Meja Makan “Sayang, kamu mau pulang kakak yang  jemput atau supir aja ?”Tanya Abian setelah selesai menghabiskan makanannya. “Sepertinya tidak keduanya kak, Dylan tadi kabarin aku kalau dia udah datang. Aku mau menjemputnya di bandara setelah pulang dari kampus . aku udah nggak sabar bertemu dengannya “ Jawab Rebecca  diiringi dengan senyumnya. Maura yang melihat anaknya bahagia selalu ikut bahagia . Maura seperti bisa merasakan kebahagiaan yang anaknya rasakan. “ya elahh.. pacaran mulu kalian berdua . kakaknya sampai di lupain” Ucap Abian yang berniat menggoda adiknya . “jangan gitu dong kakak ku sayang , sampai kapanpun kakak tetap nomor dua di hati aku setelah papa” Ucap Rebecca sambil tertawa . “Hubungan kamu dengan Dylan lancarkan sayang ?” Tanya Devanio. Rebecca yang di tanya seperti itu oleh sang ayah merasa heran karena tidak seperti biasanya sang ayah menanyakan hubungannya dengan Dylan. “iya pah, aku dan Dylan baik-baik aja. Meskipun Dylan banyak kerjaan diluar tapi dia nggak pernah sama sekali cuekin aku . Dylan selalu ngehubungin aku mungkin hampir setiap jam. Aku percaya padanya pah “ Ucap Rebecca sambil tersenyum kearah sang ayah. “Semoga kamu selalu bahagia sayang, papa selalu mendukung apapun pilihan kamu . papa dan mama tidak mau melihat kamu terluka. Kamu tahu kan papa akan melakukan apapun untuk kebahagiaan kamu .“ Ucap Devanio lembut namun penuh penekanan. “ Aku tahu pah , aku mencintaimu  selalu. “ Ucap Rebecca sambil memeluk Devanio dengan mata yang sudah berkaca-kaca.  Abian yang melihat adegan orang tua dan anak itu hanya bisa berharap semoga sahabatnya tidak akan menyakiti sang adik kesayangannya. “Kalau gitu Rebecca berangkat dulu yah mah, pah . ayok kak” Ucap Rebecca sambil mencium pipi kedua orang tuanya dan menarik tangan sang kakak. “Hati-hati dijalan, Abian jagain adik kamu .salamin mama sama Dylan yah. Kalau Dylan ada waktu suruh dia mampir kesini ketemu mama sama papa.” Ucap Maura sambil mengusap kepala sang anak. “Oke mah, becca berangkat dulu yah. i love you “ “Abian berangkat dulu yah mah “ Ucap Abian sambil mengikuti sang adik. Rebecca dan Abian berjalan menuju mobilnya sambil melambaikan tangan ke arah keua orang tua nya .Senyum bahagia terlihat jelas di bibir Rebecca . Bagaimana tidak Rebecca sangat senang  dan sudah tidak sabar untuk bertemu dengan sang kekasih setelah berpisah seminggu karena Dylan ada kerjaan di luar negeri . Rebecca dan Dylan sudah menjalin hubungan selama 3 tahun namun mereka jarang bertemu karena Dylan yang sibuk mengurus perusahannya.  Abian yang memperhatikan sang adik hanya bisa ikut tersenyum dan senang karena abian yakin dan percaya kalau sahabatnya tidak akan menyakiti adiknya. ---------------------  Pulang dari kampus Rebecca pun bergegas menuju bandara untuk menjemput sang kekasih. Setalah sampai di bandara Rebecca mencari-cari ke beradaan sang kekasih karena menurut sang kekasih pesawat yang lelaki itu tumpangi sudah mendarat. Rebecca yang sedari tadi menunggu  dari kejauhan sudah melihat bayangan sang kekasih. “ Sayangggg !!! “ Ucap Rebecca yang terdengar seperti teriakan sambil melambaikan tangannya agar Dylan sadar kehadirannya. Dylan yang sudah melihat lambaian tangan sang kekasih tersenyum . Kemudian berjalan dengan tergesa – gesa menuju sang kekasih sambil mendorong barang bawaan nya. Rebecca lalu melompat menerjang tubuh sang kekasih dan memeluk nya erat . Dylan yang merasakan pelukan sang kekasih membalas nya tak kalah erat . setelah beberapa lama mereka pelukan Rebecca mendongakkan kepala nya untuk  melihat wajah kekasih dan di hadiahi kecupan di kepala nya oleh Dylan. “Aku sangat merindukan mu sayang “ Ucap Dylan memeluk Rebecca erat seraya memutar tubuh sang  kekasih pelan. “Aku juga sangat...sangat.. merindukanmu” Ucap Rebecca lembut. Dylan menatap Rebecca dengan lembut  seraya tersenyum dan kembali mengecup kening sang kekasih. “Benarkah sayang? Apa yang kau rindukan dari ku?” Ucap Dylan sambil mengedipkan matanya berniat menggoda sang kekasih. “Apaan sih!” Ucap Rebecca sambil memukul lengan Dylan yang tentunya tidak akan sakit mengingat tenaga Rebecca yang tidak sekuat Dylan. “jawab dong sayang” Ucap Dylan lagi . Godaan Dylan kali ini berhasil membuat Rebecca salah tingkah dan membuat wajah cantik nya memerah . “Sudah lah sayang, berhenti menggoda ku. Kamu mau makan dulu atau langsung ke rumah kamu ? kamu  pasti belum makan kan ?” Tanya Rebecca sambil menggandeng tangan sang kekasih menuju mobil jemputan Dylan yang sudah dari tadi menunggu nya. “hmm, kalau aku mau nya kamu gimana sayang ?” Ucap Dylan sambil melirik wajah merah padam sang kekasih. “Dylan ! kamu yahhhhh..” Dylan pun tertawa melihat sang kekasih .mendengar rengekan sang kekasih dia pun dengan segera dia memeluk nya.  Dylan memang sangat suka menggoda sang kekasih karena menurutnya itu hal yang sangat menyenangkan . “Kita langsung kerumah aku aja sayang mama udah nunggu kita di rumah. Kata nya dia sangat merindukan calon menantu nya yang cantik ini  dan aku juga sangat lelah karena selesai meeting aku langsung kesini . karena aku sangat merindu kan kamu sampai rasa nya aku mau gila “  Ucap Dylan seraya mengecup jemari sang kekasih . “ aku juga sangat merindukan mama , ayo sayang cepetan jalannya “ Ucap rebecca semangat --------------- Selama di perjalanan menuju rumah Dylan kedua sejoli ini tidak pernah melepaskan genggaman tangan mereka. Meskipun Dylan tertidur karena terlalu lelah tapi ia masih mengenggam tangan Rebecca. Rebecca yang sedari tadi melihat ke arah sang kekasih merasa kasihan kepada Dylan yang terlihat sangat kelelahan. “Sayang apa kau sangat lelah ? kenapa kamu memaksakan untuk berangkat hari ini sayang ? seharus nya kamu beristirahat dulu . aku tidak tega melihatmu seperti ini “ Ucap Rebecca dengan diri nya sendiri karena berulang – ulang dia melihat wajah lelah sang kekasih yang sedang tertidur.  Melihat wajah Dylan yang bisa dikatakan nyaris sempurna karena memiliki rahang yang tegas dan hidung yang sangat mancung . hidung yang sangat Rebecca sukai. “Sayang...” Ucap Rebecca lembut sembari menepuk pipi sang kekasih dengan sayang namun belum ada respon dari Dylan. “Sayang..bangun kita udah sampai rumah kamu nih “ Ucap Rebecca lagi sambil menggoyang- goyangkan lengan Dylan meskipun merasa sangat kasihan melihat Dylan. “Hoaammm,  kita udah sampai sayang ? aku sangat mengantuk “ Ucap Dylan sambil terus menguap dan melepas seatbelt nya . “ Kasihan sayang nya aku ini , kenapa kamu nggak pulang besok aja kalau kamu sangat lelah sayang“ Ucap Rebecca sambil mengelus kepala sang kekasih sayang. “Kenapa? Kamu tidak suka aku pulang cepat? “ Ucap Dylan lembut namun terdengar dingin. Dylan memang sangat tidak menyukai jika Rebecca sudah membahas sesuatu masalah yang bisa membuat mereka jauh. “Apaan sih , aku cuman nggak tega ngelihat kamu seperti ini . jangan memancing pertengkaran di saat kita yang baru bertemu seperti ini . mendingan kamu masuk kedalam dan sampaikan salam aku sama mama. Lebih baik aku pulang saja karena aku sedang tidak ingin bertengkar “ Ucap Rebecca dengan nada yang sedikit di naikkan . di sangat tidak suka situasi ini , kenapa mereka berdua harus bertengkar disaat hampir seminggu mereka tidak bertemu . “ Jangan pergi sayang, aku tidak bermaksud seperti itu . aku hanya lelah dan tidak bisa berpikir jernih saat ini” Ucap Dylan sambil meraih tangan sang kekasih “Maka dari itu biarkan aku pulang dan kamu bisa istirahat. Kamu selalu saja berburuk sangka kepadaku, mana mungkin aku tidak suka kamu pulang sedangkan aku selalu menunggumu dan merindukanmu “ Ucap Rebecca lirih sambil menarik tangan nya dari genggaman Dylan “Sayang .. ayolah jangan kayak gini. Kamu nggak kangen sama mama ? mama udah nungguin kamu di dalam loh “ Ucap Dylan sendu . Tanpa menjawab pertanyaan Dylan , Rebecca akhirnya masuk kekediaman Sprouse semata-mata hanya tidak ingin menegecewakan mama Dylan.  Sedangkan Dylan yang di acuhkan oleh sang kekasih terdiam sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan nya. “Aarrggggghhhhhh ! kenapa jadi seperti ini sih . kamu  udah salah paham sayang” Ucap Dylan sambil  meninju kursi nya dan ikut turun dengan cepat mengejar langkah Rebecca. “Sayang, stop ! please maafin aku ....” Ucap Dylan lirih “Kamu bisa minggir nggak , aku mau masuk buat ketemu mama habis itu pulang “ Ucap Rebecca dingin.  Dylan yang mendengar nada bicara Rebecca terdiam karena tidak biasa nya Rebecca berkata ketus seperti itu. “Nggak.. kamu nggak boleh pulang sebelum kamu maafin aku “ Ucap Dylan sambil menggandeng tangan kekasih masuk ke rumah nya. Rebecca yang di tarik hanya bisa pasrah karena tidak ingin berdebat apa lagi ini di rumah Dylan. Setelah sampai diruang keluarga dimana sudah ada mama dan papa Dylan. “Ma, pa aku pulang “ Ucap Dylan dengan tangan yang masih menggenggam tangan Rebecca. “Kau sudah pulang nak , gimana kerjaan kamu disana ?” Ucap papa Dylan “Lancar pah, kau bisa menggandal kan ku” Ucap Dylan sarkastik sambil melirik wajah sang kekasih. “Great! Dan lihat siapa yang ada disini mah “ Ucap papa Dylan sambil berjalan untuk memeluk kekasih sang anak yang juga merupakan anak dari sahabatnya. “Hay pah, gimana kabar papa dan mama? Maaf kan Rebecca yang jarang berkunjung  karena tugas di kampus yang begitu banyak” Ucap Rebecca sambil membalas pelukan papa Dylan. “its okay, nak kami mengerti “ Ucap Mama Dylan yang sudah bergantian dengan sang suami memeluk calon menantu mereka itu. Dylan sangat senang melihat keakraban kedua wanita yang sangat dia sayangi itu dan refleks tersenyum . Sang ayah yang melihat senyum anaknya hanya bisa menggeleng- gelengkan kepalanya dan mengingat masa muda nya dulu . “Karena kalian sudah disini bagaimana kalau kita makan malam terlebih dahulu “ Ucap mama Dylan sambil menggandeng bahu Rebecca untuk berjalan menuju meja makan meninggalkan anak dan ayah yang saling pandang. “Ada apa dengan mu nak ? apa kau tidak lapar?” Ucap Papa Dylan “Aku ingin mandi dulu pah , aku titip Rebecca dulu yah “ Ucap Dylan sambil berjalan menuju kamarnya untuk membersihkan diri . karena dia merasakan badannya yang sudah lengket karena keringat. Rebecca yang melihat kepergian sang kekasih hanya diam dan terus mengikuti langkah Mama Dylan menuju meja makan. “Bagaimana kabar kedua orang tua mu nak ?” Ucap Mama Dylan memulai pembicaraan. “Baik Mah, mereka sangat ingin bertemu dengan kalian jika ada waktu “ Ucap Rebecca sambil tersenyum menatap wanita paruh baya yang sangat cantik itu . “ Kami juga sangat ingin bertemu dengan mereka nak “ Ucap Papa Dylan lembut. Setelah membersihkan diri Dylan pun datang dan duduk di samping sang kekasih. “ Apa yang ingin kamu makan sayang?biar aku yang ambil kan.” Ucap Dylan menatap sang kekasih. “Nggak usah! Biar aku ambil sendiri. Mendingan kamu ambil makanan mu dan makan. Aku tahu kamu belum makan sejak tadi” Ucap Rebecca sambil mengambil lauk yang ada di hadapannya. “Bisakah kita akhiri perdebatan kita ini sayang? Aku sangat tidak ingin bertengkar denganmu “ Ucap Dylan penuh penekanan. Orang tua Dylan yang sejak tadi memperhatikan pembicaraan mereka berdua merasa ada permasalahan yang terjadi . “Apa kalian bertengkar?” Tanya Papa Dylan menatap heran kedua sejoli yang ada di hadapannya sekarang. “Nggak pah, hanya salah paham” Ucap Dylan tenang namun penuh penekanan. “Jangan sampai salah paham membuat hubungan kalian berantakan. Kalau kalian ada masalah usahan di bicarakan baik-baik “Ucap Mama Dylan . “Iya mah, maafin Rebecca yah” Ucap Rebecca lirih. “iya sayang , nggak apa – apa lanjutkan makanan kalian” Ucap Mama Dylan . Dylan yang merasa masih belum puas dengan keterdiaman Rebecca akhirnya mendekatkan kursinya ke kursi Rebecca. “Kita harus bicara setelah ini sayang.......” Ucap Dylan berbisik di telinga Rebecca yang membuat Rebecca merinding mendengar kalimat datar  sang kekasih yang saat ini masih menatap mata nya dalam. Apa yang akan Dylan katakan pada Rebecca ? Bagaimana cara Dylan meyakinkan Rebecca agar mau memaaf kan nya ? 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD