Chapter 24

2064 Words
Dylan terus menerus menangisi kepergian Rebecca suara tangis nya yang sangat lirih memenuhi seluruh apartemen mereka namun ketika terdengar suara pintu apartemen yang di buka , dengan cepat Dylan mengalih kan pandangan nya menuju pintu apartemen nya dan berharap kalau itu adalah gadis nya .... Ceklek ....... dan ternyata orang yang Dylan tangisi ada disana dengan memegang kantongan belanjaan besar di tangan nya belum lagi keringat yang membasahi dahi nya . Dengan cepat Dylan menghampiri gadis nya mengambil barang bawaan nya dan menaruh nya di lantai kemudian memeluk nya erat . Dylan merasa sangat lega melihat Rebecca yang tidak meninggal kan nya . Dylan menangis di bahu sang kekasih .. lelaki itu tidak memperdulikan bagaimana tanggapan Rebecca pada nya saat mengetahui lelaki itu menangis dengan sesenggukan di bahu nya . "Sayang..... sayang ku kamu kemana aja ? " . Ucap Dylan dengan nada yang sangat Menyirat kan kekhawatiran di dalam nya . Lelaki itu bertanya tanpa melepas pelukan nya pada tubuh kecil gadis nya . "Aku dari membeli bahan makanan .... bisa kah kau melepas pelukan mu aku sulit bernafas . Apa kau ingin membunuh ku ? Ku mohon lepas kan aku " . Ucap Rebecca masih dengan nada diingin seraya mencoba melepas pelukan Dylan dari tubuh nya saat ini . Sungguh Rebecca hanya ingin makan dan langsung pergi dari sini . Gadis itu merasa kurang nyaman berada di apartemen ini mengingat merek yang tidak memiliki hubungan  apa - apa lagi dan bagaimana jika wanita itu datang dan melihat nya berada di sini ? Rebecca sangat tidak ingin bertemu dengan wanita yang sudah merusak kebahagiaan nya itu lagi . " kenapa kamu tidak membangun kan aku sayang ? Aku kira .... aku kira kamu pergi lagi meninggalkan aku lagi . Aku nyaris saja menyerah dengan hidup ku jika kau tidak kembali ". Ucap Dylan dengan suara parau nya seraya melepas kan pelukan nya dan beralih menAtap wajah gadis cantik nya yang nampak sangat kelelahan akibat berbelanja . " Kenapa aku harus membangun kan mu ? Aku sama sekali tidak membutuh kan bantuan mu lagi pula Aku hanya pergi supermarket sebentar tidak usah berpura - pula menjadi lelaki yang sangat protektif dengan kekasih nya seperti itu ! Kamu harus ingat kalau kita sudah tidak memiliki hubungan apa - apa lagi saat ini " Ucap Rebecca seraya melepaskan tangan Dylan dan membawa barang bawaan nya menuju dapur berniat untuk membuat sarapan . Sungguh Rebecca sudah sangat kelaparan saat ini bagaimana tidak karena kejadian kemarin dia sampai melupakan jam makan nya sendiri , terakhir makan pun Rebecca tidak ingat itu kapan . Rebecca menghirau kan tatapan Dylan yang terus menerus menatap nya sejak tadi . Gadis itu sangat tau sifat Dylan yang a sangat tidak suka di a ikan namun untuk saat ini perut Ny lebih penting . Dengan langkah cepat Dylan mengikuti Rebecca dari belakang menuju dapur dengan mata yang tak pernah lepas dari wanita cantik itu ... "Kau bilang aku berpura - pura peduli pada mu ? Ada apa dengan mu Becca kenapa kau sering sekali meragukan perasaan ku ? Bagaimana lagi cara ku menunjukkan jika aku sangat mencintai mu " Ucap Dylan dengan nada yang Menyirat kan kemarahan namun lelaki itu masih mencoba untuk tidak mengeluar kan nya karena lelaki itu takut akan membuat Rebecca menjauh dari nya lagi . Dylan tidak menyangka kata - kata itu bisa keluar dari mulut gadis nya , tidak kah gadis itu tau seberapa panik nya Ylan ketika dia tidak mendapati keberadaan gadis itu di samping nya ketika dia terbangun dari tidur nya ? " Bisa kah kau diam sebentar Dylan ? Aku sedang memasak saat ini dan aku tidak ingin kehilangan selera makan ku jika harus berdebat dengan kamu lagi di pagi hari begini ! Kemarin aku sampai melupakan makan siang ku sendiri karena masalah yang tak kunjung selesai ini dan itu membuat ku sangat jengkel . Kau tau ? " Ucap Rebecca yang sudah terpancing emosi nya namun tetap berfokus pada masakan nya . Sungguh hati gadis itu juga sakit mendengar perkataan nya sendiri namun dia harus tetap melakukan hal itu untuk membuat Dylan mau melepas kan nya . Dylan yang mendengar perkataan Rebecca itu hanya bisa terdiam seraya menduduk kan diri nya di meja makan dengan mata yang masih tertuju pada gadis nya yang sedang sibuk masak itu. Sebenar nya ada perasaan kecewa ketika mendengar Rebecca berbicara dingin seperti itu namun hati kecil nya berkata kalau itu sangat teramat pantas dia dapat kan mengingat bagaimana sakit hati Rebecca saat melihat nya b******u dengan Madelline di kantor nya waktu itu . Dylan yang melihat gadis nya yang sedang kerepotan menyungging kan senyum nya .. Dylan sangat merindukan pemandangan seperti ini dalam beberapa bulan terakhir . Lelaki itu tidak pernah memikir kan makan nya sendiri setelah kepergian Rebecca karena menurut nya yang terpenting adalah mencari di mana keberadaan gadis nya itu . "Aku merindukan mu memasak seperti ini sayang , apartemen ini terasa sangat sunyi tanpa kehadiran kamu . Aku bahkan tidak pernah memikir kan makan ku karena aku hanya menyukai masakan mu saja " . Ucap Dylan seraya memeluk Rebecca dan menenggelam kan wajah nya di leher gadis nya seraya menghirup dalam - dalam wangi Rebecca yang sangat dia rindu kan . Dylan sangat teramat sayang dengan wanita yang bea di pelukan nya saat ini .. ingin sekali lelaki itu menjelas kan semua yang terjadi saat itu namun ia yakin Rebecca tidak akan percaya dengan semua omongan nya . " ku mohon jangan seperti ini Dylan ! Aku merasa sangat tidak nyaman , kau mengganggu ku memasak dan masakan ini nggak akan selesai kalau posisi kamu seperti ini ! Bisa kah kau melepas kan pelukan mu sebentar lagi masakan ku selesai tunggulah di meja makan . Aku susah bergerak kalau kau seperti ini .." Ucap Rebecca seraya melepas tangan Dylan dan menatap lelaki itu kesal . Dylan merasa saat ini Rebecca hanya sedang menghindari nya mengingat sedari tadi wanita itu ada saja alasan nya ketika Dylan mendekati nya . Sebelum nya Rebecca tidak pernah seperti ini karena meskipun Dylan memeluk nya gadis itu akan senang dan selalu membalas omongan Dylan dengan tersenyum namun kali ini rasa nya Rebecca bukan orang yang sama lagi dan itu membuat Dylan sangat sedih . Apa kah Dylan begitu menjijik kan sehingga gadis cantik nya itu sudah tidak mau mendekati nya lagi tapi saat ini Dylan tidak mau membuat mood gadis itu rusak dia akan menanyakan hal itu selesai mereka makan . Dylan pun berjalan dengan lemas menuju meja makan untuk menunggu gadis itu menyelesai kan masakan nya . Setelah beberapa lama akhir nya makanan mereka jadi namun hanya ada keheningan yang menyelimuti meja makan mereka kali ini tidak ada lagi canda dan tawa seperti dulu disaat hubungan mereka baik - baik saja . Dylan merasa seperti orang asing saat ini . Bagaimana tidak , gadis cantik itu tidak pernah sama sekali menatap nya dan malah menatap piring di depan nya tanpa berbicara sedikit pun . Kemana pergi nya Rebecca yang ceria dan juga manis pada Dylan saat makan seperti ini ? . " Masakan mu tidak pernah berubah sayang , selalu saja enak . Aku selalu merindukan masakan mu ini " Ucap Dylan seraya menatap sang kekasih dengan senyuman diwajah nya . Dylan saat ini hanya mencoba mencair kan suasana karena rasa nya sangat aneh jika mereka berdua diam dan tak bersuara sama sekali . Suasana hening itu terasa sangat asing . "......" Rebecca tidak menjawab nya pertanya Dylan sama sekali bahkan meluruh Dylan pun tidak  . gadis itu hanya diam sambil terus menyantap makanan nya dengan diam . Sesungguh nya Rebecca juga sangat merindukan saat - saat seperti ini tapi ego gadis itu menyadar kan hati nya kalau gadis itu tidak boleh dengan gampang nya mempercayai lelaki yang dia benci sekaligus dia cintai di waktu yang bersamaan ini mengingat bagaimana kejam nya lelaki ini mengkhianati nya saat itu . Rebecca saat ini hanya ingin pergi dari sini agar hati nya tidak kembali terbuai oleh rayuan Dylan . Dylan yang tidak mendapat jawaban dari gadis nya tidak Putus asa lelaki itu terus menerus mencoba mencari topik pembicaraan agar gadis itu mau berbicara apapun pada nya . Lelaki itu sudah tidak peduli lagi dengan harga diri nya sebagai laki - laki karena yang terpenting saat ini adalah Rebecca yang mau memaaf kan nya dan kembali pada nya lagi dan Ylan akan berusaha semaksimal mungkin untuk mewujud kan itu . "Sayang apa kau sedang menghindari aku ? Apa kah aku ada salah sama kamu hingga membuat kamu mengabai kan diri ku seperti ini ? " Tanya Dylan ketika gadis nya itu terus menerus mengabaikan ucapan nya . Dylan sudah menyerah membuat gadis nya ini mau berbicara karena sejak tadi yang Rebecca lakukan hanya diam dan terus menyantap makanan nya dalam diam . " TI ..... tidak , aku tidak mengabaikan mu. ! Aku hanya ingin menikmati sarapan ku kali ini tapi kamu terus menerus mengajak ku berbicara dengan topik yang tidak penting ! " Ucap Rebecca tanpa mengalih kan pandangan nya dari piring nya . Rebecca merasa omongan nya kali ini pasti sangat menyakiti hati lelaki itu namun jika dia tidak seperti ini bagaimana cara gadis itu bisa lepas dari lelaki yang masih sangat dia cintai itu . " bohong ! Kamu tidak pandai berbohong sama sekali Rebecca ! Kalau kau tidak menghindari ku mengapa kamu terus menerus mengabaikan semua omongan ku Becca ? Dan kau bilang omongan ku tidak penting ? Yang benar saja ! " Ucap Dylan lirih seraya menarik tangan Rebecca kemudian menggenggam nya . " apaan sih kamu ... aku cuma lagi malas berbicara di saat sedang makan seperti ini . Bagaimana kalau aku tersedak ? Apa kau akan bertanggung jawab ? ". Ucap Rebecca berbohong . Memang benar gadis itu saat ini sedang menghindari Dylan gadis itu hanya tidak ingin kembali jatuh di lubang yang sama lagi dan berakhir dengan keadaan yang sama pula . " kamu tidak biasa nya seperti ini sayang ! Kamu biasa nya akan terus menerus bercerita di saat kita makan seperti ini ! Ini seperti bukan dirimu dan aku emas sangat asing dengan dirimu kali ini ." Ucap Dylan lembut seraya mengelus tangan Rebecca yang tidak memegang sendok . Lelaki itu hanya ingin Rebecca kembali perhatian pada nya dan tidak mengabaikan diri nya seperti ini . Dylan tidak sanggup melihat Rebecca hanya diam dan tidak mau menatap nya ... itu membuat hati nya sangat teramat sakit . Rasa sakit ini tidak pernah lelaki itu rasakan sebelum nya . " semua orang bisa berubah Dylan begitu pula dengan diri ku . Berhentilah memperdebatkan kan hal yang tidak penting seperti ini ! " Ucap Rebecca membalas tatapan Dylan . Rebecca bisa melihat mata lelaki itu yang nampak sangat sedih dan kecewa . " ya semua bisa berubah , begitu pula hati mu . Tapi aku tidak peduli semua itu meskipun kamu saat ini sudah tidak mencintai diri ku lagi aku akan selalu membuat mu mengingat kanmu kalau dulu kau sangat mencintai ku ! " Ucap Dylan tulus . Apa yang di katakan lelaki itu tulus dari hati nya ... Dylan tidak peduli jika wanita itu tidak mencintai nya lagi yang paling penting gadis itu masih berada di sisi nya dan tidak meninggal kan nya . Rebecca yang mendengar ucapan Dylan merasa sangat tersentuh namun gadis itu terus menutupi nya dengan wajah nya yang datar . " sayang bisa kah aku memeluk mu ? Aku sampai saat ini masih belum percaya kalau kamu berada di sini di hadapan ku saat ini " Ucao Dylan dengan nada memohon . " hmmm" Rebecca hanya menjawab nya dengan gumaman . Entah apa yang ada di dalam Fikiran gadis itu saat ini namun satu yang pasti kalau gadis itu juga merindukan pelukan lelaki tampan itu . Dylan yang kaget namun juga sedang tanpa menunggu waktu lagi bangkit dari tempat duduk nya dan berjalan untuk memeluk Rebecca . Dylan terus menerus menghirup aroma tubuh sang kekasih tidak lupa juga mengecup kening gadis cantik itu . "Aku sangat merindukan semua yang ada pada diri mu sayang , jangan pergi dan jangan pernah meninggal kan aku lagi " ucap Dylan parau . Rebecca merasa punggung nya basah ... apa lelaki itu menangis ? Apa kah lelaki itu sangat merasa terluka ? Mengapa semua ini menjadi sulit seperti ini ? Disaat kedua sejoli itu sedang berpelukan , terdengar suara bel apartemen mereka . Dylan mengerut kan kening nya menerka - berka siapa yang berani - berani nya mengganggu mereka saat ini . Siapa yang datang di saat yang tidak tepat seperti ini ?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD