Vivian POV Tak sekalipun aku pergi menjenguk Prima lagi setelah itu. Yang kulakukan hanyalah menjalani hidupku seperti biasanya, berjalan mengikuti arus. Berbuat curang dengan menyuruh orang menguntitnya, memberiku laporan tentang apa yang dia lakukan, siapa yang dia temui dan tentunya menyingkirkan apa saja yang menyulitkannya. Mungkin aku terlihat baik-baik saja dari luar, tapi percayalah. Hatiku sangat hancur saat ini. Yang bisa kulakukan hanyalah menyibukkan diri dengan pekerjaan untuk mengisi kekosongan hatiku. Tak lama, ruang kerjaku terbuka. Melani datang mengantarkan Abang. “Maaf, Vivi. Tuan Lexus memaksa untuk bertemu,” ujarnya. Karena pagi tadi, aku sudah menyuruhnya untuk tidak mengizinkan siapa pun untuk masuk. “Tak apa, kembalilah ke mejamu.” Ya, Abang yang datang sih ap
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books