Raymon membasuh wajahnya berkali-kali dan kemudian menatap pantulan wajahnya sendiri di cermin. Tetesan air masih menitik dari wajahnya. Meski sudah membasuhnya berulang-ulang, Raymon masih saja merasakan sensasi panas pada wajahnya. Raymon mengembuskan napas kasar, lalu kembali menggelengkan kepala pelan. “Sebenarnya kenapa gue ngelakuin hal itu?” Sekelebat kejadian itu pun kembali terbayang. Raymon dan Riyu masih berdiri di jembatan itu dengan mata yang saling pandang. Raymon masih menunggu setiap kata yang akan terlontar dar bibir Riyu. Sedangkan Riyu masih berucap terputus-putus dan belum juga mengatakan apa yang ingin dia katakan. “Karena sebenarnya aku ….” ucapan Riyu kembali terhenti. Raymon meneguk ludah. Jika Riyu mengakui jati dirinya sekarang, apa mungkin dia juga akan per