Bab4

951 Words
Sudah berhari-hari Yura tak bertemu dengan Lex. Lex ada yang sedang berada di negara lain Tak ada pesan apa pun yang di kirim lex pada Yura. Yura pun tak menunggu pesan dari Lex,karena Yura sadar diri,perbedaan mereka terlalu jauh,antara langit dan bumi. Lex itu seorang idol,sedangkan Yura hanyalah pekerja di toko Roti.Yura mendesah pelan,kala melihat ponsel nya.Ada pesan dari orang tua nya di Indonesia.Meminta uang karena ibu nya sakit.Yura langsung membuka MBanking nya.Kemudian mengirimkan uang untuk orang tua nya. Waktu sudah mulai malam,Yura melihat roti nya tersisa 2 pcs.Yura mengemas roti itu,membereskan toko nya,ia langsung menutup toko roti nya. Sisa roti Yura makan sebagai pengganjal perut nya.Yura termasuk irit,karena Yura tak ingin menghambur-hambur kan uang nya.Terlalu sayang jika hanya untuk berfoya-foya.Yura melihat jam di ponsel nya,sudah pukul 21:00. " Ah sudah jam 9 malam rupanya,saat nya nonton drama korea" Yura memang pecinta drama korea.Dia sering kali nonton ketika toko sudah tutup Yura menyalakan laptop nya,kemudian mencari drama korea kesukaan nya. Saat sedang asyik nonton,ponsel nya berbunyi. Yura melihat ponsel nya.Alis mata Yura tertaut,di lihat nama Lex yang memanggil nya. Yura lalu menggeser tombol hijau " Halo...." Sapa Yura " Bisakah kamu keluar,aku ada di mobil putih" Yura langsung berlari kemudian membuka pintu toko.Di lihat nya ada mobil putih di bawah pohon.Yura menutup pintu lalu mengunci nya,kemudian Yura berlari menghampiri mobil putih.Yura membuka pintu mobil lalu masuk ke dalam. Lex langsung menjalankan mobil nya,membelah jalanan kota Seoul di malam hari. Diam-diam Yura memperhatikan Lex yang sedang menyetir. " Apa ada yang aneh dengan wajah ku? tanya Lex pada Yura Yura tergagap,karena ketahuan mencuri pandang pada Lex. " Ah tidak..apa kau baru kembali? Yura balik bertanya Lex menatap Yura sekilas,lalu kembali melihat jalanan kota. " Yah aku baru saja kembali,rasanya lelah sekali,apa kau tak merindukan aku? Yura menganga mendengar pertanyaan Lex.Rindu...apakah Yura boleh merindukan seseorang yang tak seharusnya dia rindukan? Ada rindu yang tak mampu Yura ucapkan. Yura menggeleng pelan " Ah tidak.." Ada rasa kecewa di hati Lex kala mendengar jawaban Yura. Padahal Lex sendiri sangat merindukan Yura. " Hah..." Lex mendesah kecewa.Lex lalu membelokkan mobil nya ke apartemen nya.Memarkirkan mobilnya lalu keluar dan menggandeng tangan Yura. Apartemen ini,apartemen mewah yang ada di kota Seoul,banyak dari artis dan idol yang mempunyai apartemen di sini. Lex memasuki lift yang terhubung dengan kamar nya. Yura merasa tersentuh dengan perlakuan Lex.Bolehkah Yura merasa besar hati karena di perlakukan manis oleh seorang idol? Ah rasanya seperti mimpi,dan rasa nya tak mungkin ada idol yang mencintai wanita biasa. "Yura memukul pelan kepalanya,angan-angan nya terlalu jauh. " Apa sih yang kupikirkan,mana mungkin ada idol mencintai wanita penjaga toko roti,mimpi mu terlalu tinggi Yura" ucap Yura dalam hati. Melihat tingkah konyol Yura,Lex tersenyum tipis. " Apa yang kau lakukan Yura,kau memukul kepalamu sendiri? Yura terkejut,Yura pikir Lex tak akan memperhatikan nya. " Ah tidak Lex,aku sepertinya melupakan sesuatu" Lex menatap Yura dengan penuh tanya " Melupakan sesuatu,apa itu? tanya Lex " Ah tidak Lex,ini tak ada hubungan nya dengan mu,hanya sepertinya aku lupa mematikan laptop ku,yah laptop,hehehe" Yura menjawab seadanya " Apa yang sedang kau kerjakan memang nya" "Tidak ada,aku hanya sedang nonton drama korea kesukaanku" ucap Yura.Sedangkan Lex mengangguk pelan. Sampai di apartemen Lex,Yura langsung duduk di sofa.Sedangkan Lex,dia langsung ke kamar untuk membersihkan tubuh nya. Seperti biasa,Yura akan pergi melihat keindahan kota Seoul di malam hari dari balik jendela. " Indah sekali..." ucap Yura pelan Lex keluar dari kamar hanya menggunakan celana pendek,dan baju tanpa lengan. Lex memandangi Yura,lalu berjalan ke arah Yura " Kau selalu menyukai nya,kenapa kau tak tinggal di sini saja" Yura menatap Lex,lalu kembali menatap keindahan kota Seoul. " Apa yang kau katakan Lex,aku pindah ke sini,apa kata orang" jawab Yura dengan tersenyum. Mana mungkin Yura mau tinggal disini,orang-orang akan beranggapan aku wanita macam apa,bekerja di toko roti,tapi tinggal di apartemen mewah. " Kau boleh tinggal di sini semau kamu Yura" Yura tersenyum tipis,lalu menggelengkan kepala nya. " Tidak Lex...aku suka tinggal di toko,lagi pula aku tak memerlukan ongkos jika ingin berangkat bekerja" ujar Yura. Lex tiba-toba teringat,oleh-oleh yang ia belikan untuk Yura dari Eropa. Lex lalu berjalan mengambil papper bag hitam. " Ini untuk mu" Yura menatap Lex " Apa itu Lex " tanya Yura penasaran.Meski Yura tau jika isinya pasti barang mewah,namun Yura tetap menanyakan nya.Lex memang selalu memberikan oleh-oleh barang mewah,seperti Tas,perhiasan,sepatu,atau baju branded.Namun dari itu semua belum pernah ada satupun yang Yura pakai. Bagi Yura itu semua terlalu mewah,sedangkan pekerjaan dia hanya sebagai penjaga toko roti.Semuo orang pasti akan bertanya-tanya jika dia memakai barang mewah. " Terima kasih Lex,tapi seharusnya kau tak usah membeli barang mewah ini,lemari ku penuh nanti" ,Ucap Yura.Sebenarnya bagi Yura yang terpenting Lex kembali dengan selamat,bukan barang mewah nya. " Aku membelikan untuk mu,Yura.Tak ada penolakan" Yura hanya tersenyum lalu membuka kotak nya. Yura menganga,perhiasan bermerek dan ini bracelet yang lagi trend,dengan bentuk nya yang mirip lakban cokelat,namun di kelilingi emas. Yura meringis " Apakah aku harus memakai gelang ini,rasanya lucu sekali aku memakai lakban" Lex berjalan ke dapur,perut nya sedari tadi sudah keroncongan.Saat sedang menyiapkan bahan untuk memasak,tiba-tiba saja kepala Lex terasa seperti di tusuk,sakit sekali. '' Arrrgggg..." jerit Lex sambil memegang kepalanya Yura mendengar teriakan Lex langsung berlari mencari keberadaan Lex. Melihat Lex di dapur sambil memegang kepalanya,Yura berlari dan lalu memeluk Lex dengan erat.Sambil mengusap punggung Lex,rasa nyaman menjalar pada tubuh Lex. Bolehkah egois,jika ia ingin seperti ini terus. Lex membalas pelukan Yura dengan erat.Apalagi ada benda hangat yang menempel,memberi kehangatan pada tubuh Lex. Lex mengeratkan pelukan nya.Sedangkan Yura terus menenangkan Lex. " Tenanglah..ada aku di sini.." Yura terus mengusap pelan punggung Lex. Saat Yura mengendurkan pelukan nya,Lex mengeratkan kembali " Biarkan seperti ini dulu Yura,aku merasa nyaman seperti ini" ucap Lex lirih " Baiklah Lex " Yura mengeratkan pelukan nya kembali.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD