Pembalasan

1006 Words

Semua tampak menyenangkan, Ratih widari, Jaka Wisesa, gendis ayu dan puncak Satria, mereka tersenyum sangat senang pikir mereka  pastinya penduduk desa di lereng bukit sangat senang, mereka berhasil mendapatkan apa yang mereka inginkan, meskipun mereka membunuh empu Pamungkas. dalam pikiran mereka aku tak peduli, yang mereka pikirkan adalah mereka dapat menyelamatkan nyawa penduduk desa, terlintas di pikiran puncak Satria dengan memandang harta dihadapannya, dan ia berkata, inilah harta, penuh darah, harta dimana dari harta orang-orang yang tersakiti, semakin memanas pikiran puncak Satria melihat harta-harta itu, ia mengepalkan kedua tangannya hingga sampai kedua tangannya mengeluarkan cahaya merah cahaya itu adalah sebuah cahaya yang biasa dia gunakan kan untuk menghancurkan sebuah tebing

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD