"Apa.. kau.. "Puncak.. satria?.. se.. seorang teman.. masa kecil yang di ceritakan ibuku? kata prajurit patah-patah berkata.
Benar. ibumu pasti tau tentang luka di tanganku ini. jawab puncak satria menunjukan bekas luka kecil di sikut kananya.
"Ka.. ka.. kau.. nyata. dan hidup.
kata prajurit terbata-bata. memegangi d**a.
Benar.. jawab puncak satria.
dan mereka juga hidup. ucap puncak satria kembali menunjuk jaka wisesa gendis ayu dan ratih widari, yang sedang mengunyah makanan.
Hey puncak beri dia air. kata jaka wisesa.
WUZ.. TAP..! "segelas cangkir bambu berisi air putih tertangkap puncak satria, dan anehnya air itu tidak tumpah sama sekali.
ini.. "Minumlah dulu.. kata puncak satria sambil meminumkan air kepada prajurit yang masih kesakitan."kau terkena pukulan setan, kau beruntu
