SKA 18

4023 Words

Motor sport milik Eron kini melaju membelah jalanan yang sedikit macet di lampu merah saat itu, langit terlihar sendu dan mendung membuat Alifa berulang kali melihat langit, petir terdengar namun tidak ada air hujan yang turun. Gadis tersebut mencengkram erat sweater yang dikenakan Eron mmebuat laki-laki tersebut melihat ke arah genggaman tangan gadis yang ia bonceng. "Lu takut?" tanya Eron. "Gue enggak suka petir," balas Alifa dengan nada gemetar, pasalnya petir yang terdengar benar-benae kencang dan menakutkan. "Apa perlu kita berhenti dulu?" tanya Eron dengan raut wajah khawatir. Alifa terdiam sejenak sebelum berkata, "Enggak usah, lagi juga enggak hujan ini." Lampu hijau membuat mobil dibelakang Eron mengklakson karena tak kunjung melajukan motornya, laki-laki tersebut menoleh ke ara

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD