Sekitar pukul 15.00 mereka pun kembali ke kantor.
"Eh kamu udh balik kantor, maaf ya tadi aku ada urusan jadi datang siang deh" ucap Feli kepada Abi mesra
"Udah selesai kok" jawab Abi cuek
"Oh iya? Yaudh nih aku bikinin teh buat kamu spesial! Pasti kamu capek deh! Aku tahu kamu gak suka kopi buatan aku jadi aku buatin teh" ucap Feli seraya merayu.
Abi tak menggubrisnya sama sekali. Abi pun lalu sibuk dengan pekerjaanya
"Aku di sini dulu ya! Meja aku tadi ada kecoa jadi harus di bersikan di disinfektan!" Ucap Feli
"Di minum dong tehnya" lanjutnya
Abi masih sibuk dengan pekerjaannya, namun Feli menunggu sekali moment di mana Abi meminum teh buatannya. Gak lama Abi pun menenggak abis seluruh teh buatan Feli. Feli pun menunggu teh itu bereaksi.
Selang beberapa menit Abi pun merasa, gelisah, gerah, b*******h. Setelah melihat kelakuan Abi, Feli sudah tau pasti kalo obatnya sudah mulai berkerja. Feli pun mendekat ingin merayu Abi, Feli mulai dengan mengusap lembut d**a Abi yang bidang, mencoba mencubu leher Abi. Minuman itu pun membuat Abi tak berdaya, Abi tak bisa menolaknya, kalo saja tanpa minuman pasti Abi akan marah dan menjauh dari Feli. Tapi ini tidak.
Abi pun merasakan kenikmatan sentuhan yang di berikan oleh feli. Semakin lama semakin gelisah yang di rasakan Abi. Abi pun tak tahan lagi segera saja Abi menangkap tangan Feli dan mendekatkan tubuhnya ke tubuh Feli, baru saja Abi ingin mencumbu Feli, tiba-tiba Abi pun tersadar dan tersentak menjauh dari Feli.
"Kamu campuri apa minuman tadi ha?" Bentak Abi terhadap Feli.
"Aku enggak campuri apa-apa kok sayang" ucap Feli dengan sangat lembut sembari mendekati Abi.
Abi semakin kacau. Rasa gelisah, gairah semakin memburu.
"Aku cuma kasih obat perangsang sedikit ko sayang" ucap Feli mesra di kuping Abi.
Abi tak tahan lagi. Abi buru-buru keluar ruangannya karena Abi tahu Feli tidak akan keluar dari ruangannya, ini adalah salah satu dari jebakan Feli agar Abi b******u dengannya dengan gitu Feli akan memiliki Abi seutuhnya.
Ketika Abi hendak keluar, Abi berpapasan dengan Hanna. Hasrat Abi semakin mengairah ketika melihat Hanna.
"Bapak mau kemana? Buru-buru banget keliatannya?" Tanya Hanna.
"Iya saya harus pergi" jawab Abi lalu pergi meninggalkan Hanna begitu saja
Abi sadar banyak pasang mata yang melihat. Dan Abi tidak mau karena jebakan Feli ini membuat orang lain ternodai, maka dari itu Abi memutuskan untuk pulang ke apartmentnya untuk merendahkan rasa gelisah, hasrat ingin ingin bercinta.
......
"Han" panggi Helen.
"Apa?" Jawab Hanna tanpa menoleh ke Helen.
"Gw ikhlas banget ko kalo pak Abi sama Lo!" Ucap Helen.
"Hah? Maksudnya?" Tanya Hanna heran yang tadinya Hanna sibuk di depan laptop tanpa menoleh ke Helen akhirnya Hanna menoleh ke Helen karena penasaran dengan ucapannya.
"Iya, tadi tuh pas kita di luar gw liat dari sikapnya pak Abi kayanya pak Abi suka sama Lo deh" ujar Helen.
"Pffttt, apaan si lo ngaco aja deh kalo ngomong" ucap Hanna sembari terkekeh.
" Gw serius Hanna, gw ikhlas kok kalo pak Abi dapetin lu dari pada yang lain" ucap Helen berbisik karena takut kedengaran yang lain.
"Ada-ada aja deh loh, engga mungkin lah, gw juga ogah sama pak Abi! Galak begitu iyuh" ucap Hanna menyangkal omongan Helen.
" Tapi lo serius Han gak mau sama pak Abi?" Tanya Helen penasaran.
"Len udah deh cape gw jawabnya, pertanyaan Lo itu ya yang itu-itu Mulu!! Lo udh tau jawabannya jadi gak ush tanya lagi!" Ucap Hanna
" Tapi ya Han dengerin!" Ucap Helen sembari membalikan tubuh Hanna ke arahnya.
"Iya apa" jawab Hanna malas
"Andai kata Lo berubah pikiran, dan Lo suka sama pak Abi ya, gw maju paling depan buat ngelindungin lo dari fans-fans nya pak Abi" ucap Helen serius.
Hanna menghelakan nafas "ya" jawabnya singkat.
"Tapi gw yakin sih pak Abi tuh suka sama Lo si Han" ocehan Helen masih berlanjut
"Emm" jawab Hanna seadanya.
.....
Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 08.00, dan juga pekerjaan Hanna dan Helen hari ini sudah selesai, mereka lembur sampai malam. Helen pun menawarkan untuk Hanna bareng sampai stasiun akan tetapi Hanna menolaknya karena rumah Helen bedah arah artinya Hanna dan Helen tidak searah.
"Lo yakin gak mau gw anter sampe stasiun?" Tanya Helen
"Iya yakin, yaudh gih sana pulang" ucap Hanna.
"Gw tunggu Lo deh Ampe dapet ojol" ujar Helen.
"Gak usah dikit lagi ojol gw nyampe kok".
" Yaudh deh gw pulang ya, oiya jangan lupa pikirin yang gw omongin ya, yang tentang pak Abi... d**a bayyy" ucap Helen sambil melajukan motornya.
Hanna sedang menunggu di depan kantor. Tiba-tiba ada mobil berhenti di depan Hanna. Hanna mundur selangkah karena Hanna fikir itu penculik, ketika mobil itu membuka kaca jendelanya terdengar suara tidak asing, suara yang setiap hari di dengarnya, suara yang paling menjengkelkan bagi Hanna.
"Hanna kamu belum pulang?" Tanya Abi sembari membuka kaca jendela mobil nya
"Ini sudah pesan ojek online kok pak" jawab Hanna
" Mau saya antar enggak?" Tanya Abi.
"Engga usah pak, ojol saya udah mau Deket kok" jawab Hanna
"Oh yasudah kamu hati-hati ya!" Seru Abi
"Iya pak, terima kasih" jawab Hanna"
Kemudian mobil Abi pun melaju, belum jauh mobil Abi melaju, terlihat dari kaca spion Hanna tergeletak jatuh pingsan.
Hanna yang sedang tidak enak badan hari itu pun akhirnya tumbang dan pingsan. Abi pun segera langsung menggendong Hanna kedalam mobilnya.
Abi tidak tau di mana rumah Hanna. Abi memerhatikan wajah Hanna sebentar. Abi pun terkesima dengan wajah Hanna yang begitu cantik. sedetik kemudian tiba-tiba muncul rasa gairah menerpa tubuh Abi. Abi sangat tidak bisa menahannya. Abi pun memutuskan membawa Hanna ke apartemen milik Abi.
Setelah sampai di apartemen, Abi langsung merebahkan tubuh Hanna kedalam kasur, lalu iya segera bersih-bersih, setelah bersih-bersih Abi memutuskan untuk memainkan beberapa video game untuk mengusir rasa gairah terhadap Hanna di dalam diri Abi.
Tak lama setelah itu Hanna pun tersadar dari pingsan. Hanna pun kebingungan, mengapa ia berasa di sebuah kamar apartemen yang begitu besar dan megah. Hanna pun keluar dari kamar menuju ke ruang tamu, Hanna pun tersentak melihat ada sosok Abi di depannya yang sedang asik main video game. Hanna pun menghampiri Abi.
"Pak" panggil Hanna
"Eh Hanna kamu sudah bangun?" Tanya Abi, Abi pun segera menghentikan permainannya
" Tadi kamu pingsan lalu saya tidak tahu rumah kamu akhirnya saya bawa kamu kesini" jelas Abi kepada Hanna yang sedang kebingungan mengapa dia kini tengah malam berada di apartemen milik Abi
Hanna pun duduk di sebelah Abi. Hanna meraih ponselnya.
"Pak saya pulang ya" seru Hanna kepada Abi.
"Sudah larut malam, kamu menginaplah di sini semalam" jawab Abi. Lalu Abi pun menyodorkan stik gamenya kepada Hanna. "Temani saya bermain" lanjut Abi.
Setelah Hanna berfikir cukup keras. Karena dia tidaklah mungkin berada di satu ruangan di malam hari bersama pria yang bukan muhrimnya. Akan tetapi melihat sikap Abi yang begitu sangat dingin. Hanna pun tidak lagi berfikiran kotor.
Setelah mereka berdua asik bermain dengan video gamenya. Tiba-tiba tubuh Abi merasakan gairahnya lagi.
Abi pun mendekatkan tubuhnya ke dekat tubuh Hanna. Hanna yang masih asik bermain tidak menyadarinya. Dan ketika Abi mendekatkan wajahnya ke wajah Hanna, Hanna pun langsung terkesiap.
"Aaa. Pak Abi mau ngapain?" Teriak Hanna pada Abi.
Abi menangkap tubuh Hanna yang mencoba menjauh dari tubuh Abi dengan kedua tangannya. Abi baru saja ingat mengapa ia seperti ini sejak tadi. Karena tadi siang dia baru saja di kasih minuman perangsang pria oleh Felicia sekertaris sekaligus orang kebanggaan keluarga Mahendra. Felicia memang sangat menyukai Abi karena Abi begitu gagah dan berkarismatik, akan tetapi Abi tidak tertarik sedikit pun terhadap Felicia bahkan wanita-wanita yang memuja dirinya. sikap Abi begitu dingin terhadap semua cewe. Felicia sengaja ingin menjebak Abi dengan memberikan minuman kuat kepada Abi agar Felicia bisa memiliki Abi seutuhnya. Namun dengan perasaan gairah ini Abi lebih memilih pulang ke apartemen agar dia tidak terjebak kedalam perangkap Felicia.
Namun sialnya file dokumen penting yang harus Abi serahkan ke klien besok pagi tertinggal di ruangan kantornya, dengan terpaksa malam itu Abi menggambil file tersebut dan tidak sengaja bertemu Hanna yang baru saja ingin pulang.
"Let's play together" bisik Abi lembut tepat di kuping Hanna yang membuat Hanna langsung merinding. Seketika Abi langsung saja menggendong tubuh mungil Hanna ke dalam kamar apartemen Abi. Hanna mencoba sekuat tenaga melepaskan dirinya dari gendongan Abi akan tetapi tubuh mungilnya pun tak mampu menyaingi tubuh milik Abi yang kekar dan berotot.
Tubuh Hanna langsung di baringkan ke dalam tempat tidur. Abi langsung saja membuka baju dan celananya. Dan ketika Abi membuka baju dan celana Hanna pun kabur dan berusaha membuka pintu kamar. Akan tetapi itu semua mustahil. Abi telah mengunci kamarnya dengan sidik jari miliknya.
Abi pun mendekat ke arah Hanna.
"Pak ,please jangan!" Hanna memohon dengan gemetar dan sontak kaget melihat tubuh Abi yang sangat berotot itu.