“Bbrengsek!” umpatt Daniel karena Angel langsung menyuruhnya pulang setelah si kembar terlelap. Angel bukan sedang mendapat keberanian dan sejenisnya, hanya saja tidak mungkin ia membiarkan seorang cowok, terlebih cowok itu adalah Daniel, berlama-lama di rumah yang bukan miliknya. Ia tidak ingin orang-orang sekitar berpandangan buruk pada Naya. “Makasih, Niel...” ucap Angel sebelum Daniel benar-benar meninggalkan polusi udara di halaman rumah itu, maksudnya asap motornya yang hitam pekat. Sudah tau cowok itu pantang tersinggung, ego selangit dan tak pernah bisa dianggap remeh, Angel malah membuat posisinya makin terancam. “Urusan besok mikirnya besok aja deh,” gumamnya pada diri sendiri. Setelah memastikan pagarnya terkunci juga pintu samping dan belakang Angel kembali ke kamar ‘ShaKey