Lara diantar pulang semalam oleh Aiden. Tapi pagi ini malah pria itu sudah ada di rumahnya untuk menjemputnya ke kafe. Sebenarnya Lara tidak ingin pergi ke kafe, melainkan ingin pergi ke pemakaman anaknya. Lara bukannya tidak bisa melupakan kejadian itu, akan tetapi dia tetap ingin mengunjungi si kecil yang gagal dia pertahankan waktu itu. Kalau bukan karena kejadian mengerikan itu. Lara mungkin tidak akan kehilangan Bintang. “Ra, Mama mau ngomong boleh?” Lara dihampiri ke kamar oleh mamanya, sedangkan papanya sedang menemani Aiden di luar sana. “Ada apa, Ma?” “Aiden ngomong serius sama Papa kamu. Dia nggak main-main soal pernikahan itu. Kamu sendiri gimana? Mama masih takut kalau kamu masih trauma. Aiden kan udah cerita juga ke anak-anaknya kalau kalian berdua pacaran. Mama rasa Aid