“Pst… Tuh!” bisik Naifa menunjuk Pak Roby yang melintas di depan dengan dagunya. Ashel sengaja mengajak Naifa ke kampus untuk menemui dosen killer tersebut, supaya ada nyali jika dibentak-bentak oleh pak Roby. Minimal ada yang menguatkannya. Ashel menoleh ke arah yang ditunjuk Naifa. Pak Roby berjalan ke arah mereka membawa beberapa buku besar. “Apa ini saat yang tepat buat ngomong?” Dahi Ashel mengernyit. “Semakin cepat semakin baik. Muka Pak Roby lagi cerah tu. Anginnya baik kayaknya.” Ashel menarik napas saat Pak Roby sudah ada di dekatnya. “Pak!” Pak Roby menoleh dan menjawab, “Ya. Pagi.” Ia berjalan melewati Ashel begitu saja. Ashel terdiam. Dikira ia hanya sebatas mengajak bertegur sapa? Ashel berlari mengejar Pak Roby. Begini nih keseruan menjalankan tugas dari soso