Eps 48. Lebih Baik Pergi

957 Words

Ashel mengangkat wajah saat melihat sepasang kaki berdiri di hadapannya. Ia sudah tahu pemilik sepatu tersebut adalah Fariz. Dari aroma tubuhnya saja sudah ketahuan. “Ada apa? Kok, cemberut?” Fariz duduk di sisi Ashel. Ashel langsung menatap Fariz tajam. “Ada apa katamu? Kurang gimana lagi aku ngejelasin ke kamu?” “Soal sikap Sabiya?” tanya Fariz enteng. “Lalu? Soal presiden? Ya iyalah soal Sabiya.” “Dia itu masih kecil. Udahlah, jangan ambil ahti apa yang dia bilang ke kamu. Biarin aja dia begitu, lama-lama dia juga ngerti sendiri.” Pernyataan macam apa itu? Ashel kian kesal. “Sabiya itu udah gede, jangan bilang dia masih kecil terus, nanti pola pikirnya beneran kecil terus. Kalau dia nggak suka sama aku, jujur aku juga nggak suka sama dia. Kamu tau apa yang dia katak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD