Hampir dua jam Ashel berjibaku di dapur, memasak sop. Kata Fatma, Fariz sangat menyukai sop tunjang. Dan Ashel rela bertukar pikiran dengan Bi Sari selama kurang lebih dua jam untuk menyempurnakan hasil masakannya. Dan hasilnya, taraaaa...... aromanya saja sudah menggugah selera. Ashel sudah terbiasa memasak, tentu rasanya tidak perlu diragukan lagi. Ashel mengusap keringat di pelipis dengan punggung tangan seraya meletakkan semangkuk besar sop ke meja makan. Begitu amat perjuangan demi menyenangkan hati suami, keringatan dan lelahnya menakjubkan. Tidak masalah bagi Ashel, karena lelah tersebut akan terbayarkan dengan cinta. Haduh Ashel jadi alay. “Ehem ehm...” Suara deheman membuat Ashel menoleh ke sumber suara. “Sukurlah udah mulai tau tugas.” Sabiya menatap sop yang baru saj