51. Sisi Lain Bara

1216 Words

"Sudah Ra, kalau kamu peluk saya terus begini kapan mau makannya?" tanya Bara sambil mengelus punggung isterinya. "Bentar lagi Mas, aku lagi nyaman begini." Bara tersenyum dan memberi ciuman di kepala Danira. "Makasih ya Ra, sudah mau manggil Mas, bukan hanya dalam kondisi marah lagi." Ucap Bara bahagia mendengar panggilan itu dengan di ucapkan begitu lembut oleh isterinya. "Makasih juga Mas, sudah jadi obat penenang buat aku." "Sudah jadi kewajibanku Ra." "Kamu kok bisa ngomong bijak gitu belajar dari mana Mas? Aku jadi heran, melihat kehidupan kamu kemarin-kemarin dan saat ini bagaikan aku menemui dua orang yang berbeda. Kalau di pikir-pikir bacaan doa kamu waktu shalat yang bisa semerdu itu juga nggak masuk akal Mas, kalau ingat kamu yang lebih suka nongkrong di klub malam daripad

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD