" Kemarilah." pemuda itu membuka pintu gubuk reotnya pelan lalu memegang lengan lembut Viona masuk. Gadis itu menatap sekeliling ruangan dengan nafas tertahan. Diliriknya wajah Blake yang tampak menuangkan segelas teh didepannya Sulit dipercaya, pemuda sesempurna Blake berasal dari tempat seperti ini? - batinnya. " Aku dibesarkan disini. Oleh ayahku." Senyum Blake menyerahkan gelas teh itu ketangan Viona lalu duduk disisinya. " Christian?". Viona mengernyit. Blake mengangguk. " Blake." Viona menatap wajah Blake sendu. " Apa?". Pemuda itu menoleh dengan sangat cutenya sambil meneguk segelas air yang berada didepannya. " Apa sekarang kita sepasang kekasih? " Uhuk Uhuk." Blake terbatuk mendengar pertanyaan Viona. wajahnya memerah menatap wajah cantik didepannya. " Blake? Kau belum m