Bab 13. Tanda Merah

1072 Words

"Enggak apa-apa, kan, kita ajak Saga, Mas?" tanya Sania ketika mobil mereka telah melesat keluar dari kediaman Atmaja. Pram menoleh, pria itu tersenyum kecil. Lantas, menggeleng. "Enggak apa-apa. Asal dia anteng aja pas kita lagi berdua," sahut Pram. Sania menimpalinya dengan senyuman. Semoga saja begitu. Ia sudah memompa ASI-nya jika sewaktu-waktu Saga haus. Walaupun sudah berusaha menggantinya dengan s**u formula, tapi tetap saja Sania tidak tega. Sesampainya di hotel, Pram segera memeriksa reservasinya. Ia sudah memesan kamar jauh-jauh hari untuk menikmati malam pertama bersama Sania. Walaupun sama-sama sudah pernah melakukannya, tapi Pram merasa mereka perlu merayakannya. Saga dan baby sitternya tidur di kamar yang berada tepat di samping kamar mereka. Sania sengaja meminta b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD