"Saga. Kamu di mana?" Sania segera mencari keberadaan sang putra yang terabaikan sejak kedatangan Saka. Sial memang! Entah kenapa sang adik ipar selalu bisa mengalihkan dunia Sania dengan mudah. Padahal, wanita itu telah meyakinkan pada dirinya sendiri untuk tidak bermain-main api. Nyatanya, ketulusan Saka adalah hal paling tidak bisa Sania tampil. "Mamaa." Panggilan itu terus berdengung. Sania dan Saka bergegas menuju ke teras samping rumah. Ketika sampai di sana, Saga tampak asyik mandi hujan. Sania membuang napasnya dengan kasar. Pikiran buruknya lenyap begitu saja ketika melihat senyum bocah kecilnya saat ini. "Mama, Om. Sini," panggil bocah itu seraya asyik berlarian. Saka tersenyum kecil melihat kelucuan Saga. Ia ingin berlari menemani bocah itu. Namun, Sania sudah keburu mar