Aara hanya bisa terduduk.lemas dengan kedua lutut yang tertekuk keatas keduanya. Namun Angga yang tadinya sudah keluar dari dalam kamar mandi rupanya masuk kembali. Namun lelaki itu hanya menyembulkan kepalanya saja dengan sebagian tubuhnya disana. "Oh ya sayang... cepat mandi, dan segera turun. Aku ingin makan siang ditemani kamu. Kalau tidak... kamu pasti tahu sendiri kan apa akibatnya? aku nggak akan menunggu sampai nanti malam untuk mendapatkan mu." Ucap Angga yang lalu benar-benar pergi dari ruang kamar Aara saat itu. "Tuhan... salah apa sih aku ini? kenapa... bisa-bisanya orang yang aku cintai sampai memperlakukan aku begini? sepertinya aku ini hanya mainan buat mas Angga!" ucap Aara saat itu sembari menyeka air matanya yang jatuh menetes beberapa kali yang tidak bisa ia bendung la