Sampai... kedua tangan Aara mendorong tubuh di depannya dengan sekali dorong. Nampak Angga terpaksa menyudahinya dengan sedikit meringus menahan bibirnya yangbia rasa masih sakit karena gigitan gadus itu tadi pagi. "Kamu gila hah?" ucap Angga tiba-tiba saat itu. Sampai Aara membuka suara untuk membalasnya. "Kamu kak yang gila! bagaimana kalau ada orang yang melihat kita seperti ini? bagaimana hah?" ucap Aara dengan nada suara menekannya disana. Dan saat itu pula Angga nampak menajamkan kedua matanya menatap Aara. "Aku tidak peduli!" ucap Angga dengan mudahnya. "Tapi aku peduli!" balas Aara. "Aku peduli karena saat ini kakak adalah saudara aku. Ayah kakak adalah ayah aku! aku peduli dengan semuanya." Ucap Aara dengan nada suara yang berapi-api. "Aku pikir! saat ini kamu yang sengaja i
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books