Aara masih memalingkan wajahnya saat itu, ketika Angga mulai mengenakan celana panjangnya dan kemejanya disana. Dan Aara akan beranjak pergi dari samping lelaki itu. Namun kedua tangan Angga sudah menyahut kedua lengannya hingga punggung gadis itu membentur pelan pintu almari di belakangnya dan tepat di depan Angga. "Ada apa lagi kak?" tanya Aara pada lelaki itu. "Bantuin aku kancingkan kemeja!" ucap Angga dengan senyuman manis yang ia sunggingkan. Dan Aara tidak ada pilihan lain selain mengancingkan segera kancing kemeja lelaki dengan kedua tangan yang saat itu tengah mengurung tubuhnya. Aara berharap pekerjaannya disana segera usai dan lelaki itu segera keluar dari dalam kamar. Aara berusaha mempetcepat kerja kedua tangannya dengan jari-jari lincah yang mengancingkan satu demi satu kan