Karena di dalam kamar tersebut teramat gelap bagi keduanya. Dan ucapan Annga kian menyiksa hati Aara disana. Aara ingin sekali memeluk Angga saat itu. Namun ia sekuat tenaga menahan tangannya disana. "Kenapa? kenapa kamu diam saja? sudah mulai menyesalinya? terlambat sayang... aku tidak mau ucapan sesal dari bibirmu lagi. Aku lebih suka mendapatkanmu dengan caraku sendiri." Ucap Angga yang saat itu tahu meski ia menginginkan gadis itu dengan jalan baik-baik pun percuma. Karena Angga tahu keteguhan hati Aara yang pasti sekali ia bilang tidak. Juga tidak akan ia lakukan. Sampai... kedua kaki Angga perlahan menekuk dan membelah kedua kaki Aara disana. Menyelip kian dalam hingga kedua kaki Aara sepenuhnya tetpisah dan terbuka. Aara jelas tahu apa yang akan lelaki itu lakukan. Sembari kedua t