ADIK ANDA HAMIL

1102 Words
“Sayang, Ririe Sayang kamu kenapa?” teriak Maheswara Prabaswara atau HESSA saat melihat adiknya jatuh lemas ketika mereka sedang mempersiapkan sarapan pagi ini. Hessa segera mengambil kunci mobil dia pun minta pertolongan security apartemen melalui telepon apartemen agar membantunya membawa kursi roda yang memang sudah disiapkan di apartemen ini ke lantainya untuk dia bawa adiknya ke bawah. Tak mungkin dia gendong dari atas ke parkiran. “Kenapa Pak?” tanya security saat mengantar kursi roda. “Mungkin dia lemah, jadi pingsan,” kata Hessa sambil mendudukkan Ririe. Dia ambil ponsel serta dompet lalu pamit pada pembantu apartemen mereka yang datang pagi dan tidak menginap, Ririe sudah didorong oleh security sejak tadi. “Terima kasih ya Pak,” kata Hessa dia langsung mengangkat Ririe ke mobil langsung akan dia bawa ke dokter. ≈≈≈≈≈ “Anda suaminya?” Tanya dokter yang memeriksa. “Bukan, saya kakaknya,” jawab Hessa. “Di mana suaminya?” Hessa langsung ingat kejadian satu bulan lalu. “Suaminya baru saja kemarin pulang ke Indonesia untuk mengambil berkas, itu sebabnya saya yang menemani dia di sini. Ada apa ya Dok?” tanya Hessa. “Adik Anda positif hamil,” jelas dokter. Hessa kaget mendengar hasil diagnosa dokter atas diri adiknya Maheswari Prabaswara atau yang dipanggil RIRIE. Hessa dan Ririe tinggal berdua di Brisbane Australia sini. Mereka Kakak adik anak seorang gubernur petahana di Indonesia yang akan mencalonkan kembali menjadi gubernur untuk periode kedua tahun depan. Kalau kasusnya Ririe terbuka di media umum, maka karier politik Hamid Prabaswara sebagai gubernur akan hancur. Padahal kasus Ririe bukan kemauan Ririe, bukan karena kenakalan Ririe, ini sepenuhnya kesalahan Hessa. Karena Hessa tidak menjaga Ririe dengan baik. “Apa adik saya harus dirawat? Biar saya segera hubungi suaminya agar cepat Kembali,” ujar Hessa. “Kalau lihat kondisi seperti ini pasien memang perlu dirawat, ini karena faktor darah rendah dan anemia karena dia belum tahu sedang hamil, sehingga tidak menjaga kondisi tubuhnya. Saya berikan banyak vitamin untuk penguat kandungan juga penambah darah dan nanti kalau dia mengalami morning sickness saya beri resep untuk mual-mualnya.” “Baik dokter,” jawab Hessa. “Kita tunggu saja sampai dia sadar juga kita tunggu sampai habis dua botol infus yang sudah saya jadwalkan. Kalau sudah habis kita pantau apa dia bisa cepat pulang.” ≈≈≈≈≈ Hessa ingat satu bulan lalu dia mengajak Ririe ke acara pesta sesudah wisuda yang diadakan teman-temannya. Bukan pesta wisuda dari kampus. Pesta syukuran beberapa teman Indo yang akan segera kembali ke tanah air. ‘Apa yang harus aku katakan pada dia ya. Namun ini memang sudah dugaan kami dulu kan, aku harus bagaimana lagi aku memang bukan Kakak yang baik ucap,’ sesal Hessa. ≈≈≈≈≈ Hessa ingat kejadian satu bulan lalu : “Ayolah ikut Kakak, Kakak tidak mungkin tidak berangkat, tapi Kakak juga tidak mungkin meninggalkan kamu sendirian di rumah,” bujuk Hessa satu bulan lalu. Teman-temannya akan pergi meninggalkan Brisbane, sebagian memang ada yang masih bertahan seperti dirinya karena dia baru saja selesai S1 dan semua mayoritas temannya mau kembali ke Indonesia jadi besok akan ada pesta perpisahan. Sebenarnya wisuda sudah satu bulan lalu tapi pesta perpisahan dari teman-teman baru akan dilakukan sekarang karena baru pada mau pulang ke Indonesia. Bahkan dulu orang tua mereka datang saat Hessa wisuda. “Aku tuh nggak suka pesta Kak. Kakak kan tahu,” tolak Ririe. “Memangnya Kakak suka? Kakak kan juga nggak suka pesta. Formalitas sajalah terhadap teman-teman sesama Indonesia. Nggak lama kita di sana, langsung pulang kok. Kakak kan juga nggak suka acara begitu,” bujuk Hessa. Akhirnya mereka berdua pun berangkat. ≈≈≈≈≈ “Eh ada makhluk-makhluk kutu buku nih,” sapa Aditya Wajendra atau Tya. Sepupu mereka. Tya memang jagonya pesta, tidak seperti Hessa dan Ririe yang lebih fokus pada perkuliahan, mereka tak menggubris sepupu tersebut, mereka berbaur dengan teman-temannya. Hessa dan beberapa teman yang sudah lulus S1 dan akan melanjutkan S2 berkumpul menjadi satu mereka tidak akan pulang atau bahkan ada yang baru kembali lagi untuk melanjutkan S2. Jadi waktu habis kelulusan mereka langsung pulang ke Indonesia dan sekarang mereka kembali lagi untuk mulai kuliah. Hessa waktu itu tidak pulang karena kedua orang tuanya yang datang. “Kamu sekalian ambil S2 karena nemani adikmu ya?” tanya seorang teman pada Hessa. “Benar, dia kan baru masuk semester lima jadi selesai aku S2, dia selesai S1. Nanti terserahlah dia mau lanjutkan S2 di sini atau di Paris seperti impiannya karena dia ingin ambil kuliah di Paris untuk ambil S2 di sana.” Merasa aman di tempat sesama semua mahasiswa Hessa sampai lupa pada Ririe. “Loh adikku ke mana ya?” kata Hessa saat sadar sejak tadi tak melihat bayangan Ririe, dia mencari keberadaan adiknya. Hessa kaget adiknya tidak dia temui di mana pun. Hessa benar-benar kalang kabut dia hubungi ponsel Ririe tapi tidak aktif. Hessa benar-benar takut. Hessa panik tapi dia tidak mau terlihat oleh banyak orang dia hanya bisik-bisik pada beberapa teman bertanya apakah ada yang melihat adiknya, tapi semua teman tidak ada yang lihat Hessa benar-benar lemas. “Anda cari siapa?” tanya seorang lelaki. “Adik saya hilang,” jawab Hessa. “Wah Anesh, tuan saya juga hilang. Saya bisa dipenggal oleh Tuan besar karena benar-benar saya lost control tiba-tiba tuan muda menghilang.” “Ayo kita cari bersama.” Beberapa orang ikut mencari dengan tapi belum juga ketemu, akhirnya pesta hampir selesai. ≈≈≈≈≈ Sekarang yang mencari hanya Ririe dan pegawai yang tuannya hilang, tak ada lagi yang ikut mencari, sehingga malah bagus karena nanti kalau mereka berdua ketemu tidak akan heboh. Mereka juga mencari informasi CCTV di gedung tersebut. “Ya ampun itu mereka ada di lantai 18 kamar 1805,” ucap seorang pegawai yang tuannya hilang. Mereka ber-5. Hessa pun langsung bergegas ke sana dan benar dengan minta kunci pada pengelola gedung akhirnya mereka bisa membuka ruang tersebut di sana terlihat Ririe dan seorang pemuda yang masih sama-sama tak sadarkan diri dalam kondisi naked. Saat itu Hessa sadar pemuda yang dia temukan tengah malam bersama Ririe adalah Ganesha Haridra Ganendra atau ANESH. Pewaris tunggal GANENDRA GROUP yang yatim piatu dan di bawah pengawasan kakeknya yaitu KAKEK BIAN atau Novembrian Ganendra. Ganendra Group adalah kerajaan usaha yang menggurita. Setiap aspek usaha mereka punya, usaha alat pertanian, usaha alat kedokteran, pabrik farmasi, usaha perumahan, sampai tambang batu bara dan perkebunan sawit ada dalam group itu. Di Australia sendiri Anesh adalah teman kampus Hessa, tapi mereka beda jurusan dan ternyata Anesh juga ada di pesta ini merayakan kelulusan S1 mereka. Semua mahasiswa Indonesia mayoritas datang ke acara ini. Beberapa teman akan melanjutkan S2 sama seperti Hessa dan Anesh. Dan mereka akan lanjut S2 dalam kampus yang sama.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD