“Mommy,” kata Tama lemah melihat ada orang membuka pintu. Dia mengembangkan kedua tangannya minta digendong. Ririe langsung berlari ke arah ranjang pasien. Dia mengecup kening dan pipi Tama dan mengusapnya. Memang masih terasa suhu tubuh Tama lumayan tinggi tidak seperti biasanya. “Kenapa kamu di sini?” tanya Ririe dengan lembut. “Aku tidak mau makan kalau bukan Mommy yang buat atau kalau bukan Mommy yang suapin,” ucap Tama. “Oke sekarang Mommy suapin kamu,” kata Ririe. Dia mengambil jatah ransum makanan pasien untuk Tama. Memang sudah dingin tapi daripada tidak isi sama sekali. “Ayo kita makan yuk,” kata Ririe dia menyuapi Tama dengan pelan. Biasanya Ririe menyuap satu sendok makan kecil ukuran mulut Tama, tapi kali ini dia hanya menaruh setengah sendok bubur di ujung sendok saja.