bc

Two Owner of the Heart ( Love Triangle )

book_age18+
291
FOLLOW
1.5K
READ
possessive
arrogant
others
badboy
drama
tragedy
sweet
bxg
brutal
like
intro-logo
Blurb

Perselingkuhan yang dilakukan ayah serta tantenya membuat dan mencetak seorang Agam menjadi seorang yang dingin dan kasar, tanpa senyum dan mudah marah. Hidupnya diliputi dengan dendam kepada sang ayah dan sang Tante. Belum usai dengan dendam dia harus berbagi hati dengan adik tirinya yang mencintai gadis yang sama. Siapakah yang di pilih oleh gadis itu, Agam atau Darren? Bisakah Agam membalas dendam akan apa yang sudah terjadi pada ibu tercintanya?

chap-preview
Free preview
Prolog
Chapter 1 Tik ... Tik ... Tik ... Suara jam di ruangan yang sepi itu berputar dengan semestinya. Dua sejoli tengah menikmati suap demi suap dari tangan pasangannya. Makan siang di temani dengan orang terkasih akan menambah energi serta semangat tersendiri bagi Indra. Seorang pemuda kaya raya yang memiliki aset luar bisa dan perusahaan yang bergerak di bidang periklanan itu. "Kenapa kau kemari sayang?" tanya Indra pada seorang gadis dengan penampilan yang begitu di buat semenarik mungkin. Lipstik yang merah merona, rambut yang di cepol tinggi di kepalanya, sehingga memperlihatkan lehernya yang mulus dan mengkilap karena keringatnya. Indra bisa melihat leher Almira yang jenjang tengah menelan makanannya, dan itu membuat Indra menelan saliva dengan berat. "Aku merindukanmu, sudah dua hari kau sibuk dengan dia, kau lupa akan diriku sayang," balas wanita bernama Almira tersebut. Ia memegang pipi Indra dan mengelusnya dengan jari telunjuknya. "Aku akan menemanimu malam nanti, tunggulah di rumah dan di kamarmu sayang, aku akan datang saat dia sudah terlelap," ucap Indra. Almira mengangguk dan menjilat jari telunjuk miliknya, sengaja menggoda Indra. Kucing jika diberikan ikan asin di hadapannya pasti dengan cepat ia melahapnya. Apa lagi jika dia tengah merasa sangat kelaparan. Begitu dengan laki-laki, jika ada wanita yang menggodanya pasti akan langsung tertarik dan terpikat akan pesona sang wanita itu. Sekalipun dia cantik tapi jika dia menggoda laki-laki, dia tidak lebih baik dari w************n. ---- Beberapa waktu lalu. Di sebuah gedung kantor lain. Seorang wanita seumuran dengan Almira, dengan penampilan yang lembut dan terkesan sederhana tapi tetap menampilkan sisi elegan dari dirinya. Ia tengah mempersiapkan makanan yang sudah ia bawa dari rumah tadi, dia ingin pergi makan siang bersama dengan sang suami yang begitu dia cintai. Berjalan dengan anggun, dan semua orang yang berpapasan dengannya selalu menunduk hormat padanya. Dia adalah pemimpin yang disegani dan terkenal dengan kebaikannya yang luar biasa. Begitu tiba di loby kantor, satpam jaga sudah menyiapkan mobil Alma. Dia membuka pintu untuk sang bos. Alma masuk dan mengulas senyum pada satpam itu. "Terima kasih pak, sudah waktunya makan siang sebaiknya bapak istirahat dulu," katanya dengan sopan. "Baik Bu, terima kasih." Itulah yang membuat mereka sangat menghormati Alma. Selain cantik dan lembut, dia tidak pernah membedakan kasta dengan orang yang ada disekitarnya. Bagi Alma, mereka membutuhkan Alma, dan Alma juga membutuhkan mereka. Kita hidup saling membutuhkan satu sama lain itu adalah hal selalu di tanamkan dalam hati Alma. Bahwa jangan sampai menggores luka pada setiap manusia, karena jika itu terjadi itu bukan lagi urusan Tuhan dengan manusia tapi sudah menjadi urusan individual dengan manusia. Tuhan hanya mengampuni kesalahan diri kita denganNYA, tapi tidak kesalahan kita dengan manusia lain. Hanya manusia yang tersakiti yang bisa memaafkan atau menolak permintaan maaf kita. Alma mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang. Hingga dua puluh menit kemudian dia sampai di depan gedung yang menjulang tinggi. Senyum manis mengembang tatkala dia memasuki area gedung milik suaminya itu. Seluruh karyawan kantor tersebut melakukan hal yang sama, yaitu menunduk memberikan hormat pada istri sang Presdir. "Selamat siang Nona." Itulah yang selalu di dengar Alma mulai memasuki loby hingga berada di depan ruangan sang suami. "Apa bapak ada Nia?" tanya Alma pada Nia selaki sekertaris Indra. Nia yang tidak mengetahui ada tamu di dalam menyahut pada Alma bahwa Indra ada di dalam. "Ada Nona, langsung masuk saja," kata Nia. Jarak antara ruangan Indra dan Nia lumayan terpaut jauh. Hingga Alma harus berjalan beberapa langkah untuk menuju ke sana. Begitu mendekat, samar-samar Alma bisa mendengar suara wanita yang tertawa, dan dengan suara parau. Seperti mendesah dan berteriak. Alma mencoba menepis semua pikiran buruk yang ada dalam otaknya. Dengan perlahan Alma membuka pintu, dan dengan jelas ia bisa melihat suaminya tengah berciuman sembari menyuapi si wanita roti dengan bibirnya. Si wanita tertawa dengan tingkah Indra. Bahkan sang lelaki memeluk dengan mesra wanita itu. Menciumi leher wanita itu dan menciptakan suara desahan dari bibir si wanita. Alma menutup mulutnya tidak percaya. Hatinya hancur, perih, sakit, pilu dan seperti tersayat ribuan pisau yang tajam. Hatinya semakin tidak tersisa kala mengetahui siapa wanita itu, yang tidak lain adalah adiknya sendiri Almira. Ia mencoba menutup kembali pintu itu dengan perlahan. Berharap dua orang yang di mabuk asmara di dalam tidak mendengar isak tangis Alma dan juga suara pintu. Dengan menahan tangis, dan sesak dalam hatinya ia berjalan menghampiri Nia. "Nia, aku ada bekal makan siang. Kamu makan ya, saya mau pamit," ucap Alma. Dengan terseok-seok ia berjalan menyusuri koridor untuk sampai di lift. Langkahnya sangat tidak stabil, bahkan hampir saja ia tersungkur di atas lantai jika tangannya tidak kuat berpegangan di dinding gedung itu. Apa yang kau lakukan mas? Almira? Pertanyaan itu muncul tiba-tiba. Meski dia tahu apa yang dia lihat sudah bisa dipastikan bahwa mereka memiliki hubungan. Begitu tiba di depan pintu lift ia tidak sabar ingin cepat terbukanya pintu itu. Ia berkaki menekan tombol yang ada di dekatnya. Alma langsung masuk begitu lift itu terbuka. Alma merosot di sudut lift di atas lantai. Ia menyembunyikan wajahnya di sikunya. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Menyangkal atau berpura-pura tidak tahu. Tangisan yang begitu pilu bagi siapapun yang mendengarnya. Seorang adik yang hidup dengannya sejak kecil. Alma yang selalu mengalah padanya sedari dulu kini harus menghancurkan rumah tangganya juga kali ini. Tidakkah puas dia selalu mendapatkan apa yang ia inginkan dari kecil hingga dewasa. Sampai-sampai suami sang kakak harus menjadi miliknya kali ini. Inti lift terbuka, Alma dengan cepat bangkit dan berlari, berlari tanpa menghiraukan tas m, yang terjatuh. Tanpa menghiraukan apapun yang ada di sekitarnya. Ia berlari hingga di tepi jalan beberapa kali ia harus tergelincir, kakinya terjatuh dari bibir trotoar. Alma kembali bangkit dan bangkit lagi. Ia sudah tidak bisa merasakan sakit pada kakinya yang terkilir. Dia berlari terus, teriknya matahari bukan satu halangan untuk Alma saat ini. Hak sepatu yang telah patah pun sudah tidak dihiraukan lagi olehnya. Tanpa melihat ke kanan dan kiri dia berlari ke seberang jalan, dan tubuhnya berhasil di hantam oleh truk bermuatan s**u. Alma terpental dan terjatuh di atas aspal yang panas, kepalanya mengeluarkan banyak darah, luka di mana-mana dan darah terus keluar dari bekas luka-luka tersebut. Semua orang mengerumuni tubuh Alma, yang tergolek lemas. Rasa sakit yang ia rasakan mungkin tidak akan lebih sakit dibandingkan hatinya yang kini benar-benar hancur karena seorang suami yang seharusnya melindungi dirinya justru mengkhianati dirinya bahkan dengan adik kembarnya. Perlahan Alma mulai kehilangan kesadarannya, terakhir yang ia bisa rasakan hanya sebuah tangan meraihnya, setelah itu dia sama sekali tidak tahu apa yang terjadi. To be continue

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
219.3K
bc

Tentang Cinta Kita

read
202.8K
bc

Siap, Mas Bos!

read
19.3K
bc

My Secret Little Wife

read
115.6K
bc

Single Man vs Single Mom

read
107.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
4.7K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
16.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook