Braakkk!! Pintu kamarnya tertutup dengan kasar hingga terdengar di telinga mereka yang masih berada di lantai dasar. Mereka saling melirik satu sama lain. … Kamar Aiyaz., Dia geram dan membanting tubuh Caca di ranjang, hingga tubuh berwajah cantik itu sedikit terpental. Bugghh! Caca menghentikan isakan tangisnya. Dia mulai berjalan mundur, hingga terkunci pada sandaran ranjang. Tubuhnya masih bergemetar. “Tolong lepaskan aku, vampir.” Dia menangkupkan kedua telapak tangannya diatas kening, memohon dengan penuh kesungguhan. Aiyaz menggeram dan meremas kasar rambutnya. “Astaga, Caca! Ada apa denganmu?? Kenapa kau tiba-tiba mengatakan aku ini vampir??” gumamnya lalu bertolak pinggang, menatap lekat Caca yang benar-benar ketakutan. “Jan