Tari mengerjapkan matanya berulang kali. Ia menatap langit-langit kamarnya. Lalu ia edarkan tatapannya ke sekitar kamarnya. Dalam kamar hanya ada dirinya sendiri. Tidak ada mama atau papanya. Dengan perlahan Tari bangkit dari tidurannya, dan bersandar ke kepala ranjang. Sebuah benda jatuh ke sisi tubuhnya. Rupanya handuk berwarna putih yang sejak tadi digunakan untuk mengompres panas tubuhnya. Tari menegakkan tubuhnya dan menatap nanar ke sekitar kamarnya. Ia lupa apa yang terjadi tadi. Seingatnya sebelum ia memejamkan matanya lagi, ada Mamanya di sebelah ranjangnya, tengah menatapnya penuh khawatir. Dan setelah itu Tari melihat Mamanya keluar kamarnya dengan antusias setelah Tari mengucapkan sesuatu. Sesuatu? Tari kembali mengingat-ingat apa yang diucapkannya. Namun ingatann