PROLOG

686 Words
“Sayang, temani aku di sini. Jangan jauh-jauh dariku! Aku ingin malam ini tidur di apartemenmu. Boleh kan?” bisik Arman Respati di telinga wanita cantik berambut panjang dan berwarna pirang sembari menggigit kecil telinganya hingga membuatnya meleleh. Wanita tinggi semampai yang merupakan seorang model majalah pria dewasa dari Amerika Serikat bernama Playboyitu kegirangan dalam pangkuan Arman di ruang kerjanya. Ia membalas ucapan Kepala Manager dari sebuah perusahaan media yang bergerak di bidang entertainment dan berlokasi di New York, Amerika Serikat dengan Bahasa Inggris. Jika diartikan dalam Bahasa Indonesia seperti ini. “Asyik, nanti malam ya, Sayang. Kutunggu kamu di apartemenku. Aku akan tampil cantik dengan baju seksi,” sahut wanita bule bernama Annett Johnson lalu mengulum mesra bibir pria macho itu. Arman Respati pun membalasnya sambil menggebu-gebu. Ingin mematahkan opini jika dirinya takkan sanggup menjerat model majalah Playboy sekelas Annett Johnson dari teman-teman lelakinya di New York. Namun ternyata Arman bisa mendapatkan wanita itu dengan mudah. Apa yang sudah dilakukan olehnya untuk menjerat model papan atas itu? Jawabannya adalah uang dan berlian. Wanita mana yang tak tergiur untuk bisa memiliki dua barang berharga itu? Imbalan bagi seorang pria player seperti Arman yang dikelilingi oleh banyak harta baik dari pekerjaannya di US maupun perusahaan milik keluarganya yang ada di Indonesia untuk diberikan secara cuma-cuma pada wanita itu. “Berikan aku malam yang indah jika kau menginginkan cek dan berlian ini,” bisik Arman di telinga Annett hingga membuat wanita itu terbelalak. Seketika ia langsung merebut cincin berlian dari tangan Arman dan memakainya di jari manis Annett. “Cantik sekali. Terima kasih, Sayang. Love you so much,” balas Annett yang berlanjut dengan kecupan-kecupan liarnya lagi. Seperti itulah kehidupan seorang bos player semacam Arman. Sampai ketika melanjutkan aksi mesranya dalam hal mencumbu Annett di ruang kerjanya, mendadak pintu ruang kerjanya yang ternyata lupa dikunci itu terbuka. Tiba-tiba muncul sosok wanita berwajah Indonesia yang menyaksikan Arman dan Annett tengah melakukan make out di sana. Wanita yang tergolong cukup cantik dengan wajah ciri khas wanita Indonesia itu membuka kedua mata lebar-lebar sambil berkata. “Astaga …” celetuk wanita yang bernama Binar Cahaya itu tak berkedip. Ia menyaksikan Arman dan Annett yang tengah berkencan di ruang sang Head Manager tersebut. Ketika aksinya dipergoki oleh wanita lain, Arman lekas menjatuhkan Annett yang sedang dipangku dalam keadaan topless itu begitu saja. Lantas menarik tangan Binar sambil berkata, “Jangan pernah mengatakan pada siapa pun jika aku sudah berkencan dengan seorang wanita di ruang kerjaku! Jika kau mengadukan hal ini pada orang lain, aku akan mencincangmu!!!” sergah Arman dengan mata berkilat. Arman mencengkeram pergelangan tangan wanita itu hingga ia meringis. Lantas Binar bersuara. “Lepaskan tanganku! Kau jangan terlalu over confidence. Kau tak lebih dari seorang sampah yang berkedok menjadi Bos!” tegas Binar yang berani menantang seorang Arman Respati terang-terangan akibat tindakan mesumnya di kantor. Binar berusaha menyingkirkan tangan pria itu lalu memutuskan untuk pergi dari ruang kerja itu begitu saja sambil menggerutu dalam hati. Ternyata aku datang di waktu salah. Tapi aku akan tetap menemuimu lagi sampai misiku dari Pak Rendra Respati selesai. Tak lama lagi aku akan menyeretmu pulang ke Jakarta, Tuan Arman Respati. Kau tunggu saja! Sepeninggal Binar dari ruangannya, Arman tampak mengumpat kesal hingga menyuruh teman kencannya itu pergi sekarang juga dari ruang kerja Arman. “Annett, sekarang kau pergi saja. Kita ketemu lagi nanti di apartemenmu nanti malam. Sekarang aku harus kerja,” pinta Arman yang diangguki oleh wanita bule itu. “Okay, see you tonight,” sahut Annett sambil mengenakan kembali atasannya dan merapikan penampilannya yang berantakan akibat ulah Arman. Setelah itu kepergian Annett, Arman jadi bertanya-tanya mengenai siap la wanita itu sesungguhnya. Ia bergumam dalam hati. Kau siapa yang sudah berani merusak kencanku siang ini? Tapi siapapun kau, aku akan pastikan jika kau akan jadi target sebagai wanita yang akan kukencani berikutnya. Jangan sebut aku sebagai seorang Player jika aku tak bisa mendapatkanmu! Arman mengernyit kening dalam dan hendak mencari tahu siapa wanita yang sudah datang secara tiba-tiba tadi. Bagaimana reaksinya saat wanita itu mempunyai misi dari ayahnya untuk hendak menyeretnya pulang ke Indonesia? Sanggupkah Arman menaklukkan hati wanita itu?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD