Windy bersikap tulus padanya. Windy juga sadar di hatinya memang masih ada Chandra, pria berdarah Tiongkok itu dulu sangat dikaguminya. "Kasih aku waktu dan tetap cintai aku dengan egois begini, Chan. Tunjukkan seluruh cinta kamu sampai aku yakin kamu pantas kupilih. Oke?" Chandra mengangguk singkat. Wajahnya terlihat sangat manis dengan senyuman yang mulai terbit di sana. Windy mengusap perlahan pipi itu, lalu pergi meninggalkan Chandra. Sesekali Windy berbalik, Chandra masih di sana. Mata itu memancarkan tatapan penuh cinta, tetapi bias harapan besar terlihat juga di sana. Windy tepat berhenti di ruang rawat Reyhan. Pemuda inilah yang sanggup membuat cintanya pada Chandra goyah. Windy yakin dia mencintai kedua pria itu. Namun, terus menahan keduanya di sisi tanpa melepaskan salah satu