Hari sudah mulai sore. Para siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler taekwondo itu mulai meninggalkan doujo. Luna meninggalkan barisan. Pemuda yang duduk di sudut itu menarik perhatiannya. Ya, sang seonbae, Arvin. 'Serius, ih, dia beneran nggak mau lebih dekat sama aku? Pakai cara apa lagi, sih? Semoga dia nggak sedingin Kak Rey. Ah, susah banget mau deketin kalau gitu,' rutuk batin Luna. Meski sempat bertabrakan mata, Arvin tak peduli. Dia pergi menuju lorong utara di mana ada toilet dan ruang bilas. Pemuda itu menyegarkan diri, mandi sejenak karena badannya terasa lengket setelah menjalani latihan beladiri asal Korea tersebut. Arvin mendongak sambil menghapus rambut basahnya, sesekali bayang wajah Luna mengitari pikirannya. 'Aih! Ini otak gue kenapa, sih? Dari tadi mikirin dia doan