“Aku tidak apa-apa. Jangan khawatir.” Geraldo menahan tarikan tangan Cia hingga langkah kaki sang dokter berhenti. Cia menoleh. Mereka berdua sudah nyaris tiba di ruang tamu mess. “Aku datang untuk mengajakmu jalan-jalan.” “Apa?” tanya Cia dengan ekspresi wajah terkejut. Cia menatap tak percaya pria di sampingnya yang ….. Mengedip cepat, Cia langsung melepas cekalan tangannya di pergelangan Geraldo. Oh … dia tidak sadar sudah memegang tangan pria itu. Melihat Geraldo mengulum sepasang bibir—menahan senyum, Cia mendelik lalu mendorong tubuh Geraldo menjauh. “Auwww.” Geraldo berpura-pura kesakitan ketika kakinya terdorong ke belakang. Pria itu meringis. Cia berdehem. “Makanya jangan mengejekku.” “Siapa yang mengejekmu? Memangnya apa yang kukatakan padamu, hmm?” Kepala Geraldo meneleng.