Cia berdiri dengan dua tangan terlipat di depan d**a. Wanita yang masih memakai piyama tidurnya itu mendesah. Kepalanya menggeleng beberapa saat kemudian, melihat sosok yang tidur melintang—menghabiskan ruang ranjang single yang tidak seberapa besar. Pantas saja tidurnya tidak nyenyak karena dia tidak bisa bergerak bebas seperti biasanya—batin Cia. Rion menguasai ranjang tidurnya. Memutar kepala, lalu menurunkan pandangan mata—Cia melihat wanita muda yang tidur meringkuk di atas selembar matras. Nanny asli Rion. Wanita yang memang dibayar untuk menjadi pengasuh si tuan muda manja. Sedangkan dirinya adalah nanny palsu yang diaku-akui oleh Rion. “Ck.” Cia berdecak. Wanita itu akhirnya putar badan lalu mengayun langkah ke arah pintu keluar kamarnya. Dia lapar. Dia akan mencari sesuatu untuk