“Jadi, mereka pergi berdua tanpa pengawalan?” tanya seorang pria yang duduk di kursi kebesaran dengan satu kaki berada di atas kaki yang lain. Cerutu yang mengepulkan asap terselip di antara jari tengah dan jari telunjuk kiri pria tersebut. Mendengar sahutan anak buahnya, pria itu menggerakkan kepala turun naik. Satu sudut bibirnya terangkat, seiring dengan tangan kiri yang juga terangkat. Membawa pangkal cerutu ke sela bibir, kemudian menghisapnya kuat-kuat. Beberapa detik kemudian, kepulan asap putih memenuhi ruangan ber AC tersebut. Membuat dua orang pria yang berdiri di depan meja sang penguasa, menahan napas untuk sesaat. “Jangan sampai kehilangan jejak mereka. Tunggu perintahku kapan kalian bergerak.” “Baik, Bos.” Dua orang anak buah Darius bersuara bersamaan. Sepasang mata Dari