Airin menatap diam sosok Athar yang tengah mengemas pakaian miliknya ke dalam koper. Semalam, setelah sempat beberapa hari merajuk, dengan nada masih terdengar dingin suaminya itu pada akhirnya menegur. Mengajak Airin berbicara seraya meminta izin untuk pergi dinas ke luar kota hingga hari senin. Diajak berbaikan, Airin tentu lega. Perihal dinas keluar kota, ia memilih untuk tidak banyak berkomentar. Membiarkan saja Athar pergi agar tidak menambah pertengkaran yang nantinya malah berlarut-larut. "Aku pergi dulu." Athar bangkit. Melangkah pelan, mendekati Airin yang duduk di sisi ranjang. "Kemungkinan senin siang udah sampai rumah. Nanti, biar aku aja yang jemput kamu pulang kerja." Athar lantas menundukkan wajah. Mengecup kening dan kedua pipi Airin secara bergantian, lalu memeluk istri