Malam Kelam

1101 Words

Bona yang semula merasa kedatangan Darte adalah sebagai tanda simpatinya. Ternyata itu ada adalah kesalahan berpikirnya. Dia hadir hanya ingin memanfaatkan kondisi. Gadis itu sudah ingin berdiri, akan tetapi itu tak terjadi karena pertahanan dari Berlyn. Sementara Chan di belakang tampak mewanti-wanti, ia takut di sini akan mengulangi peristiwa keributan masal seperti sebelumnya. Sekali lagi Bona ingin berucap. Namun, Berlyn justru memangkasnya. "Baiklah, aku terima dengan sangat senang hati!" ucap Berlyn sedikit menyeka air matanya. "Kau—" Bona tampak melotot tak habis pikir pada jalan hidup Berlyn yang ia ambil. Sungguh baginya ini sangat menjijikkan. "Bahkan, di saat masih berduka seperti ini? Apa ajaran beretika sudah tidak berlaku di era jaman sekarang?" Bertetes-tetes airmata. B

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD