Satu Malam Untuk Membayar Hutang

1098 Words

"Jagalah Bella dulu, nenekku kembali masuk rumah sakit!" Berlyn menelpon seseorang dengan suara tangisnya yang menggema seisi ruangan. Terlihat di depan, sudah ada jasad bernapas. Namun, seperti tak bernyawa. [Berlyn boleh aku mengunjunginya?] Ponsel tiba-tiba sudah dimatikan oleh Berlyn, di kala seseorang di sebrang sana belum mendapat jawabannya. Ia fokus pada Bona yang semakin terisak saat brankar itu didorong oleh perawat. Untuk yang sekian kali, penderitaan mereka datang saat seseorang yang begitu berharga harus terjerumus pada alat medis. "Berlyn nenek masih bernapas, tapi dia tidak ingin bangun ...." Berlyn sudah tak dapat merespon, kecemasan wanita itu kian menjadi. Pasalnya sudah yang kedua kalinya Warsih dioperasi. Terlebih saat dokter sempat menyebutkan resikonya. "Berlyn

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD