Jonathan memberikan kemejanya sendiri lalu gadis tersebut segera memakainya. Bella langsung ke luar dari mobil menuju motor scoopynya. Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam tapi gadis ini masih berkeliaran karena tadi terjebak cinta satu malam bersama Papa dari tunangannya.
Bella menangis sepanjang jalan menaiki motornya. Dia sakit hati mengingat tunangannya yang sudah berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Dia juga ingat kalau kesuciannya direnggut paksa oleh Jonathan.
"Kenapa penderitaan ini terjadi padaku hari ini?" dia menangis sambil berteriak di atas motornya yang dikendarai.
Bella tidak fokus menyetir mobilnya, sehingga dia menabrak pembatas jalan. Motornya terpental dan dia jatuh ke jalan. Malam ini sungguh nasib sial untuk gadis cantik sebatang kara ini.
"Gadis itu begitu ceroboh. Tolong ada kecelakaan," teriak seorang pria yang baru saja turun dari mobilnya dan dia tadi diam-diam mengikuti Bella.
Jonathan turun dari mobil lalu dia berlari ke arah Bella. Malang benar nasib gadis ini sudah diselingkuhi tunangannya, kesuciannya direnggut paksa calon Papa mertuanya malah dia tertabrak mobil. Beberapa orang berlari lalu menghentikan kendaraan yang berlalu lalang karena terjadi kecelakaan.
Jonathan meminta tolong pada beberapa yang ada di lokasi untuk membawa Bella masuk ke dalam mobilnya. Hatinya merasa kasihan walau bagaimanapun dia itu calon menantunya.
'Ya Tuhan, kenapa bisa seperti ini? Gadis ini malang, apa yang harus aku lakukan? Apa putraku akan begitu marah jika tunangannya kecelakaan karena begitu sedih kehilangan kesuciannya dan itu semua ulahku'
Jonathan merasa bersalah, lalu ketiga tubuh kecil gadis cantik ini sudah masuk ke dalam mobilnya. Dia mengucapkan terima kasih pada beberapa orang yang mau membantunya membawa Bella masih ke mobilnya. Dia langsung melajukan mobilnya begitu cepat karena darah dari kening gadis cantik ini mulai ke luar banyak.
"Bella, kamu harus hidup karena kamu tunangan putriku." Jonathan menyesal karena tadi dia sudah berbuat jahat pada gadis ini.
Ada sekitaran jam 12 malam mereka menuju rumah sakit. Beberapa menit kemudian mereka sudah sampai di rumah sakit, pria yang berumur 38 tahun ini turun dari mobilnya megendong tubuh mungil calon menantunya. Dia langsung masuk ke dalam rumah sakit dan meminta suster juga dokter segera merawat Bella.
"Dokter, cepat selamatkan gadis ini. Dia mengalami kecelakaan." Jonathan sudah bertemu Dokter dan saat itu juga Bella dibawa masuk ke ruangan Unit Gawat Darurat.
Bella saat itu keningnya berdarah dan kaki tangannya juga ada yang sobek kena kecelakaan. Dokter segera menangani Bella, mereka menjahit luka di kening dan di paha juga kaki Bella. Sementara saat ini Jonathan menelepon putranya karena dia akan bilang kalau Bella tadi mengalami kecelakaan. Putranya bernama Rangga seumuran dengan Bella, ya dia pria yang mengkhianti Bella tadi.
Rangga dalam perjalanan pulang karena tadi dia mengantarkan sahabat Bella. Dia melihat ponsel berdering dan panggilan masuk dari Daddynya, pemuda ini langsung menerima panggilan dari sang Daddy.
"Hallo! Kamu ada dimana sekarang?" tanya Jonathan.
"Daddy, aku sedang dalam perjalanan pulang karena tadi bertemu Bella di hotel," jawab Rangga.
"Cepat kamu ke rumah sakit kita. Bella kecelakaan, tadi Daddy yang menolongnya. Sekarang dia ada di ruangan unit gawat darurat."
"Apa? Iya, aku akan ke sana." Rangga senang karena wanita ini kecelakaan jadi dia nanti berencana akan mengancam gadis ini.
'Aku akan membuat jalang miskin ini tutup mulut. Dia tidak akan bisa kuliah dan kerja lagi, jika dia membocorkan perselingkuhanku dengan temannya' batin Rangga.
Saat itu juga Rangga menuju rumah sakit. Satu jam sudah berlalu, kini Bella sadar dan susah berada di kamar inap. Dia melihat Daddy Jonathan dan Rangga menjaganya. Saat itu juga dia langsung meminta pada Jonathan ingin membatalkan pertunangan mereka sekarang padahal hari pernikahan mereka sudah ditentukan satu bulan lagi.
"Daddy, aku anggap Anda seperti orang tuaku. Demi apa yang Anda lakukan padaku sebelum aku kecelakaan, aku ingin Anda bisa membatalkan pertunanganku dengan putra Anda yang selingkuh," pinta Bella dengan nada yang menahan sakit karena sekujur tubuhnya penuh luka dan saat ini dia diperban.
"Apa kamu mempunyai buktinya? Apa kamu yakin ingin membatalkan pertunangan kalian?" tanya Jonathan.
Saat itu juga Rangga meminta Daddynya untuk ke luar karena dia ingin berbicara empat mata dengan Bella. Jonathan ke luar kamar inap Bella, dia membiarkan pasangan anak muda ini untuk membicarakan pernikahan mereka atau pertuangan mereka.
"Jalan miskin, kamu berani sekali bilang pada Daddy. Daddy itu memanjakan aku karena aku putra satu-satunya, kamu jangan pernah bilang ke Kakek atau kamu diam saja saat lihat aku selingkuh." Rangga saat itu memegang pipi Bella yang masih terluka dan dia menatap penuh benci juga melotot pada gadis cantik yang baru saja kecelakaan tadi.
"Kamu tega, kenapa kamu begitu padaku? Salahku apa? Kenapa kamu selingkuh dengan temanku sendiri?" Bella menangis tapi dia tidak bisa menggerakan tubuhnya.
"Ingat! Kamu itu hanya jalang miskin dan kamu harus diam. Jika tidak, aku akan suruh Daddy agar membatalkan biaya kuliah kamu dan aku akan buat kamu jadi gelandangan. Kamu kerja di tempat kelihatan Abimana dan kamu itu hanya jalang miskin yang tidak akan bisa hidup tanpa keluargaku," pekik Rangga.
"Aku akan diam, tolong jangan batalkan biaya kuliahku. Hanya kalian yang aku punya setelah keluargaku meninggal 7 tahun yang lalu." Bella sedih karena dia hanya gadis miskin yatim piatu yang hanya bisa mengandalkan keluarga Abimana untuk membantunya selama ini.
"Kamu hanya perlu diam, jika tidak aku akan menyuruh orang untuk menperkos4 kamu bergiliran. Ingat! Selama ini aku hanya pura-pura cinta sama kamu, jalan miskin yang sok jual mahal." Rangga saat itu langsung pergi ke luar dari kamar inap Bella.
Dia pergi dengan keadaan marah, tapi Jonathan sang Daddy saat itu tidak bisa menghentikan Rangga untuk pergi. Pria ini langsung masuk ke kamar inap calon menantunya dan bertanya apa masih mau membatalkan pertunangan dan pernikahan.
"Apa kamu masih ingin membatalka pertunangan dengan putraku. Aku tidak mau tahu kamu berantem seperti apa dengan putraku, tapi aku ingin kamu tetap menikah dengan putraku," ucap Jonathan.
"Kenapa Anda juga tega? Kesucianku direnggut paksa Anda. Putra Anda selingkuh tapi aku hanya bisa diam?" balas Bella dengan pertanyaan yang mengingatksn Jonathan soal kejadian beberapa jam yang lalu.
"Kamu diam saja, jangan pernah membuat keluargaku malu. Kamu hanya gadis cucu teman Kakek dan anak teman Kakakku, jadi kamu hanya diam saja. Pernikahan tidak bisa dibatalkan," jawab Jonathan.
"Lalu bagaimana aku menjelaskan pada putra Anda soal aku yang sudah tidak suci lagi? Anda merenggut kesucianku?" Bella semakin sedih dan air matanya membanjiri pipinya.