Sentuhan Panas
"Arghttt! Nikmat sekali!" bisik seorang pria sembari menggoyangkan pinggulnya menikmati permainan panasnya bersama seorang gadis cantik. Gerakan liar itu sontak membuat tubuh gadis di bawahnya menggeliat.
"Bukannya kemarin kamu baru saja bertunangan dengan Bella? Menurutmu mana yang lebih enak ? Aku atau dia?" tanya gadis itu di sela desahan manjanya.
"Tentu saja kamu, Bella dia sok menjaga dirinya sendiri. Katanya begitu sangat mencintai aku tapi dia tidak mau bercinta denganku sama sekali. Aku jijik dengan kepolosannya dan aku tidak pernah mencintainya." pria ini segera berada dipuncak kenikmatan, dia segera memeluk gadis cantik yang berada di sampingnya.
Pasangan mesra tersebut berpelukan satu satu sama lain setelah bercinta dengan begitu sangat panasnya. Mereka lupa tidak mengunci kamar hotel tersebut, karena yang ada dipikiran sang pria tidak akan ada yang membuka pintu kamar hotel karena semua sibuk dengan aktivitasnya sendiri penghuni hotel lain.
Ternyata sejak dari tadi ada seorang gadis cantik bernama Bella yaitu tunangan pria yang sedang bercinta dengan gadis lain. Dia sudah merekam adegan perselingkuhan mereka. Dia menangis begitu saja karena melihat semua apa yang terjadi di depan kedua matanya sendiri. Demi bukti dia harus diam tapi hatinya terlalu sakit, Bella sudah tidak tahan lagi dan dia langsung masuk ke dalam kamar hotel tersebut untuk melabrak dua orang yang mereka kenal. Ya dua orang itu telah berbuat hal m3sum.
"Tega sekali kalian, kenapa bisa kalian satu kamar hotel? Apa ini maksudnya?" Bella berteriak sangat kencang melihat pria yang dicintainya berpelukan bersama sahabatnya sendiri di atas ranjang tidak memakai sehelai benangpun.
"Bella, aku bisa jelaskan. Ini tidak seperti yang kamu pikirkan." pria tersebut kaget dan dia kehabisan kata-kata saat Bella masuk ke kamarnya.
Gadis cantik yang malang menangis histeris saat itu juga, dia melihat tunangannya memeluk mesra sahabatnya sendiri dan sudah bergumul mesra di atas ranjang. Tentunya dia sudah tahu merekam adegan panas kedua pengkhianat ini.
"Jangan dijelaskan! Tidak perlu! Cukup semuanya. Aku tidak akan mau melanjutkan pertunangan kita. Kita putus saja, kurang ajar kalian." Bella menampar pria yang dicintainya yang masih duduk di atas ranjang.
Bella segera pergi begitu saja meninggalkan kamar hotel tersebut. Bella berlari begitu cepat karena dia tidak mau mendengarkan penjelasan apapun dari tunangannya. Dia tidak ingin menjadi orang bodoh yang sudah dipermainkan oleh mereka berdua. Dia salah menilai pria tersebut, selama ini Belle begitu mencintai tunangannya karena mereka sudah berpacaran dua tahun lamanya tapi sekarang tunangannya telah selingkuh. Apalagi dia tadi mendengar dari mulut sang tunangan kalau selama ini pria yang dicintai sepenuh hati malah tidak pernah mencintai dirinya sama sekali.
"Aku akan mengejar Bella, aku tidak ingin dia bilang pada Daddyku dan Kakek. Bisa mati aku di hukum oleh mereka berdua." tunangan Bella takut kalau gadis cantik itu melaporkan pada Papanya, sehingga dia langsung memakai bajunya saat itu juga dan segera mengejar Bella yang kabur ke luar dari kamar hotel.
Bella berlari masuk ke dalam lift lalu lift beberapa menit sudah sampai di lantai bawah lobby hotel. Dia ke luar dari hotel dengan keadaan sedih, air matanya jatuh berlinangan begitu saja. Sakit rasanya dia dikhianati dua orang yang sangat dia percayai selama ini
Bella ke luar dari hotel berlari menuju ke arah parkir hotel, dai memutuskan untuk pulang dan kembali ke tempat motor pribadinya di parkirkan. Dia tadinya ke hotel naik motor Scoopy, saat dia akan sampai di tempat motor scoopynya ada seorang pria yang menarik tangannya lalu menyeret dengan paksa masuk ke dalam mobil.
"Daddy Jonathan, Anda kenapa? Lepaskan tangan saya! Ada apa?" teriak Bella.
"Diam! Bantu aku!" Jonathan ternyata terpengaruh oleh obat perangsang yang diberikan istrinya saat makan malam di restoran dekat hotel.
"Jangan Daddy! Aku ini tunangan putra kamu." Bella saat itu mulutnya dibungkam oleh pria yang berbeda kekar dan tangannya di cengkram erat sehingga dia tidak bisa kabur ke luar dari mobil.
Sedangkan pria itu langsung melancarkan aksinya, dia kalut akibat obat perangsang yang sudah mendekati puncaknya. Dia merobek baju Bella dan memaksa tunangan putranya sendiri bercinta dengan dirinya. Tangan nakalnya langsung menyentuh bagian tubuh Bella yang seksi.
Sentuhan tangan Papa Tunangannya membuat tubuh Bella yang sensitif ikut menikmatinya walau dia sambil menangis tapi bibirnya mendesah. Sentuhan panas dari tangan Bella juga membuat Jonathan semakin b*******h. Pria tampan yang gagah ini mengecup bibir mungil Bella, lalu sentuhan panas dari tangan Jonathan yang menuju sesuatu yang tersembunyi di bawah sana.
"Ah.. ehmz... sakit. Jangan lakukan ini! Stop Dad, kamu itu Papanya tunanganku." dia mendesah tapi air mata Bella menganak sungai karena bagian bawahnya sangat sakit baru kali dia dilecehkan orang seorang pria apalagi Papa tunangannya sendiri.
"Sebentar lagi." Jonathan telah mencapai klimaks dan baru kali ini dia bercinta dengan seorang wanita meskipun dia sudah memiliki istri sah yang dia nikahi setahun yang lalu.
Jonathan memeluk Bella yang menangis, gadis ini tidak rela kesuciannya direnggut paksa oleh Papa tunangannya sendiri. Ini baru pertama kalinya gadis cantik yang masih polos ini bercinta dengan seorang pria dan rasa sakitnya membuat dirinya pingsan.
Sungguh malang nasib Bella, ibaratkan sudah jatuh malah tertimpa tangga juga. Dia baru saja melihat perselingkuhan tunangannya bersama sahabatnya sendiri, malah sekarang kesuciannya direnggut paksa Papa tunangannya sendiri.
Jonathan juga merasa capek lalu dia ikut tidur memeluk gadis yang ada di dekatnya dan mereka tidur dia dalam mobil yang sama.
Dua jam kemudian, Jonathan saat membuka kedua matanya dan dia memegangi kepalanya karena merasa pusing. Saat dia membuka kedua matanya, dia begitu terkejut karena dia melihar dirinya sendiri memeluk seorang gadis cantik yang sepertinya dia kenal. Jonathan segera menyibakkan rambut panjang yang menutupi wajah gadis cantik tersebut, agar dia bisa melihat wajahnya. Dia begitu sangat kaget saat mendapati gadis cantik yang bersama dirinya sekarang ternyata tunangan putranya sendiri.
"Bella, ini tidak mungkin. Kenapa bisa aku tidur dengan gadis ini?" Jonathan kaget saat melihat Bella
yang berada di pelukannya, apalagi tanpa mengenakan sehelai benangpun di dalam mobil.
Bella juga tiba-tiba membuka kedua matanya karena tadi dia pingsan. Dia mengigit bibir bawahnya karena menahan sakit kesuciannya tadi telah direnggut paksa. Saat dia membuka kedua matanya, dia terbelalak kaget melihat seorang pria yang dia kenal. Dia berteriak keras mengingat kejadian yang menimpa dirinya tadi, dia sebelum pingsan tadi dipaksa bercinta oleh pria yang ada di hadapannya.
"Tidak! Aku ini tunangan putra kamu. Kenapa bisa kamu memaksaku bercinta? Dia sudah selingkuh bersama sahabatku sendiri tapi aku malah tidur dengan kamu," pekik Bella.
"Cukup! Rahasia semua ini dari siapapun jika kamu mencintai putraku. Aku sungguh tidak sengaja karena sepertinya aku tadi salah makan atau salah minum." Jonathan hanya berkata seperti itu saja dengan wajah datarnya.
"Aku menanggap kamu seperti Daddyku sendiri tapi kamu tega merenggut kesucianku." Bella begitu marah dan dia langsung menampar pipi Jonathan saat itu juga.
Setelah Bella menampar pipi Jonathan, pria itu langsung mengusir Bella. Padahal baju gadis cantik ini tadi sudah dirobek oleh Daddy Jonathan.
"Pergi kamu! Sudah puas menamparku? Tutup mulut kamu kalau tidak kamu sendiri yang akan malu dituduh menggodaku," ucap Jonathan.
"Aku mau pergi sekarang, tapi bagaimana dengan bajuku? Bajuku kamu robek seperti ini?" Bella menangis sambil dia memungut bajunya yang sudah sobek.