Hasrat Membara

1058 Words
Jonathan langsung mengganti gaun pengantin menantunya dengan piyama yang tersedia di kamar hotel miliknya. Rangga hanya diam di kamar karena dia takut akan mendapat hukum dari Daddynya dan dia tidak berani melawan. Beberapa saat kemudian, dokter pribadi yang di telepon oleh Jonathan sudah datang. Dia memeriksa menantu baru keluarga Abimana dan begitu kaget kalau tubuh gadis cantik ini penuh dengan luka seperti dicambuk oleh seseorang. "Lukanya sepertinya bekas dipukul atau dicambuk ya? Teman kenapa menantu kamu baru menikah dapat siksaan?" tanya Dokter yang sebenarnya dia teman masa kecil Jonathan. "Diam kamu! Ini urusan keluargaku jadi jangan ikut campur. Tugas kamu periksa dia, kasih salep dan obat pereda rasa sakit. Apapun caranya dia harus sembuh seminggu karena mereka akan bulan madu." Jonathan tidak mau temannya tahu kalau ini ulah putra kesayangannya. Dokter saat itu memeriksa Bella, merawat lukanya dan segera pamit pergi setelah tugasnya sebagai dokter selesai. Kini Jonathan mengirim pesan pada Rangga, di menyuruh Rangga untuk tetap di kamarnya dan tidak bilang ke Kakek soal kejadian ini. Rangga senang Daddynya sangat sayang padanya. Setelah menelepon Rangga, kini dia ingin tidur tapi tempat tidurnya ditempati oleh menantunya. Ukuran tempat tidur itu besar jadi memutuskan untuk tidur di sebelah menantunya karena dia tidak bisa tidur di sofa atau kamar hotel lain. Meksipun itu hotel mereka tapi kamar hotel lain sudah penuh dengan pengunjung. Jonathan tidur saat itu juga, tapi Bella terbangun dari pingsannya. Dia menangis karena tubuhnya sakit semua perih, sakit karena kena cambuk. Dia bangun melihat sekeliling dan saat manik matanya menatap sesosok pria yang dia kenal. Dia langsung kaget dan berteriak. "Ah... Daddy Jonathan. Kenapa bisa Anda tidur dengan saya?" Bella berteriak sehingga dia membuat Daddy mertuanya bangun. "Kamu jangan berteriak kencang. Di sebelah kamar ini ada kamar istriku Mama mertua kamu. Aku tidak mau dia tahu dan mengadukan Rangga ke Papa. Kamu tahu Rangga itu putraku dan aku yang salah mendidik dia, biarkan aku yang menghukum dia." Jonathan membuka kedua matanya dan langsung mengatakan seperti itu. "Kenapa aku ada di kamar ini bersama Anda?" tanya Bella sekali lagi. "Kamu pingsan dan kamu aku panggilan dokter. Kamu tidak bisa kembali ke kamar pengantin kamu, aku takut Rangga akan menyiksa kamu. Kamu tidurlah! Aku akan merawat kamu sebagai tanda maaf karena Rangga mencambuk kamu." Jonathan ayah angkat yang baik karena dia tahu Rangga seperti ini akibat orang tuanya meninggal 10 tahun silam. Bella saat itu tidak bisa tidur padahal Jonathan tidur lebih dulu. Jonathan sangat capek karena harus menemui banyak tamu undangan yang datang ke pernikahan putrinya. Dia tidur lebih dulu, lalu Bella lama-lama tertidur juga. Mereka tidur sampai matahari terbit pertanda pagi sudah tiba. Ya matahari sudah terbit, Bella saya itu Bagun dan dia melihat Papa Mertuanya tidur memeluk dirinya. Saat itu juga dia berteriak karena tidak mau seperti kejadian sebulan yang lalu bercinta dengan pria ini. "Ah.. kamu bangun! Jangan seperti ini. Aku ini menantu kamu, kenapa aku memelukku?" Bella membangunkan Jonathan dengan memegang pundaknya dan tangannya memeluk gadis cantik ini yang tubuhnya masih penuh dengan luka. "Apa yanng terjadi?" Jonathan membuka matanya dan saat itu bibirnya sangat dekat dengan bibir Bella. Pagi itu ada rangsangan yang begitu hebat dan membuat miliknya menegang. Dia saat itu juga tanpa sadar mencium bibir menantunya. Bella saat itu hanya diam dan kaget, lalu Papa mertuanya menghentikan itu karena baru sadar. "Maaf! Aku tidak tahu sejak satu bulan yang lalu aku merasa ingin sekali dekat kamu tapi kamu menantuku sekarang. Ada hasrat yang membara ingin terus melakukan kesalahan waktu itu tapi aku tidak baja." Jonathan meminta maaf setelah mencium Bella. "Tolong, jangan jangan cium aku sembarangan! Aku menantu kamu sekarang. Aku akan jaga jarak dari kamu, aku sudah tidak bisa bicara formal lagi setelah ingat kejadian waktu dulu. Saat bersama orang lain saja, aku akan memanggil kamu Anda atau Daddy." Bella saat itu mencoba berdiri dari tempat tidurnya karena dia harus ke kamar mandi dan sarapan pagi. Pagi itu Bella sudah ke kamar mandi dan dia hanya mencuci mukanya saja karena badannya terluka kena cambuk. Saat itu dia mendapati Daddy mertuanya membawakan makanan dan itu sarapan pagi. "Duduklah di tempat tidur itu! Ak yg akan menyuapi kamu." "Baik." Setelah kejadian itu, Jonathan merawat luka Bella sampai kering. Pemulihannya begitu cepat karena mendapatkan obat mahal dari dokter. Seminggu Bella tinggal bersama Papa mertuanya tanpa ada satu orang pun tahu karena Jonathan tidak ke luar hotel, hanya anak buahnya saja yang ke luar kamar hotel. Tubuh Bella sekarang sudah membaik, Bella memakai kimono setelah mandi tapi saat itu dia terpeleset di kamar mandi. Dia berteriak meminta tolong, Jonathan mendengar dan melihat menantunya jatuh ke lantai. Sebuah pemandangan yang tidak biasa terlihat olehnya, tentu saja kimono Bella terbuka. Dua gundukan besar itu terlihat oleh Jonathan. Dia mengendong Bella ke luar sambil menelan air liur dan menahan hasratnya. Tapi saat dia membawa Bella ke tempat tidur. Jonathan saat itu juga langsung membuka kimono Bella. "Apa kamu sengaja menggodaku? Biarkan saja tubuh kamu seperti ini. Aku sudah pernah melihatnya," kata Jonathan. "Tidak! Aku jatuh. Tolong aku ingin pulang karena aku harus kuliah dan kerja magang," kata Bella dia menutup wajahnya karena malu dan takut tubuhnya sudah dilihat Daddy mertuanya. "Bella, harus aku akui. Kamu gadis pertama yang tidur denganku. Aku tidak peduli lagi kamu menantuku, aku sekarang menginginkan kamu termasuk milikku ini." Jonathan menunjuk ke arah benjolan yang ada di celananya ya yang dia tutupi. Saat itu juga Jonathan pria berumur 38 tahun, langsung membuka celananya sendiri. Dia langsung melancarkan aksinya, membuka kedua paha Bella langsung menyentuh lembah kenikmatan milik gadis ini. Dia mencium paksa Bella dan meraba setiap inci tubuh gadis cantik yang sedang ada dibawahnya. Jonathan sudah tidak bisa menahan hasrat yang bergejolak di dalam dirinya karena selam ini dia tidak pernah menyentuh wanita manapun. Dia langsung memasukan pisang miliknya dan segera memulai percintaan panas mereka. Bella mulutnya dibungkam dengan kedua tangannya sehingga dia hanya bisa mendesah dengan suaranya yang kecil. "Ehmm... ah... jangan. Tolong! Sakit, teganya." Bella menangis dipaksa bercint oleh Daddy mertuanya. Jonathan sama sekali tidak peduli dengan air mata Bella. Dia langsung mengucapakan kata-kata yang begitu halus karena merasa permainan ranjang nikmat. "Baby, teruslah bersuara seperti ini. Kamu milikku sekarang, aku akan membuat kamu terus bersamaku." Jonathan berbisik di telinga Bella. "Apa yang kamu lakukan? Aku menantu kamu, bagaimana jika semua orang tahu?" Bella takut, dia langsung marah, lalu dia menampar lalu mencakar Jonathan yang baru saja dia klimaks menyelesaikan permainannya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD