Javier menatap dua orang didepannya bergantian. Meski dua orang itu menatapnya dengan wajah heran, bingung dan penuh tanya. Namun Vier terlihat santai, seolah tak ada apa-apa. Dia meraih gelas kopi-nya dan menyesapnya perlahan. "Coba ulangi lagi Vier? Kami tidak salah dengar kan?" Kata Al entah untuk yang keberapa kali dalam dua menit ini. Sejak ketiganya menginjak kafe itu, pertanyaan yang Al ulang selalu sama. "Kalian sama sekali tidak salah dengar," katanya. Jika Al sewot maka tidak dengan Arkan. Dia malah terlihat agak khawatir. "Hm, Kak, kau sudah beri tahu Mama?" Javier meletakkan gelasnya lalu menggeleng pelan. "Belum." "Jadi wanita itu benar-benar Risa?" Tanya Al. Javier lagi-lagi mengangguk pelan dan santai. "Woohh Vier. Kan aku sudah tebak. Kau dan Risa memang ada a