Lika-liku pencariana Rana dan Rina seakan buntu, tak ada jalan lain lagi yang dapat mengembalikan keduanya. Si Mbah dalam kesedihan yang amat dalam. Kondisi badannya pun semakin hari semakin ringkih, semangat hidupnya berkurang, kehilangan adalah duka yang paling dalam, satu-satunya harta yang paling berharga kini hanya menyisakan kenangan yang tak terbatas waktu. Hari-hari diliputi rindu yang kian menggebu, canda tawa menghilang dalam penantian. Semua seolah menjadi sepi tanpa arti. Tak ada lagi kebahagiaan yang sangat istimewa bagi Pak Kamal, cinta yang paling diagungkannya kini tak tahu di mana sedang berlabuh. Rumah mewah nan megah tak ada artinya, mobil berjejer di bagasi pun tak ada gunanya, sepi sendiri, meronta dalam duka yang tak terbaca oleh mata. Di kantor Pa