Silau cahaya yang bersumber dari celah jendela kamar membuat gadis berlesung pipi itu berkali-kali mengerjap, berusaha menyesuaikan cahaya nan silau itu dengan mata hazelnya. Suara bising kendaraan yang berlalu lalang, menjadi pengiring dalam pagi yang cerah ini. Dilihatnya jam yang bertengger di atas nakas. Pukul 08.05 pagi. Zhaira beranjak dari ranjang. Kaki telanjangnya melangkah membuka kaca jendela kamar, membiarkan angin sejuk di pagi hari masuk ke dalam ruangan bernuansa putih itu. Zhaira tersenyum, menatap langit biru yang terlihat cerah dengan gumpalan awan-awan putih. Zhaira kembali berjalan ke arah ranjang saat ponselnya berdering menandakan adanya panggilan masuk. Siapa lagi kalau bukan Salsa? Sekarang ini, hanya Salsa yang tahu nomor telepon barunya. Zhaira sengaja mele