"Sayang, setelah bercerai dengan istriku dulu tidak ada satu pun perempuan yang berhasil dobrak hati ini kecuali kamu. Gak peduli sacantik apa pun perempuan di luaran sana yang menawarkan tubuhnya. Aku jatuh cinta sama kamu. Dan aku sudah berjanji tidak akan pernah lagi menyakiti hati perempuan." Alif memberikan tatapan yang begitu dalam kepada perempuan terkasih. "Bullshit!" umpat Mumtaz. "Dia tidak ada artinya di sini. Hanya kamu, aku pastikan hanya kamu." Mumtaz terdiam. Dia tidak mampu menatap langsung kedalam mata Alif. Jarak yang terlalu dekat menciptakan debar-debar aneh. Begitu pun dengan Alif. Dia lelaki normal, berada dekat dengan perempuan yang dia cinta membangunkan sesuatu di bawah sana. Rasanya lebih nyeri dibandingkan ketika mendapat tendangan tadi. "Jika memang kamu m