10

1550 Words
"Ah akhirnya kalian datang juga. Mama kira kalian udah pulang duluan loh." ujar Mama Adnan yang senang ketika melihat mereka berdua, sementara Chiko merasa lega karena akhirnya mereka berdua datang juga kesana. Ia pikir tadi Adnan gagal untuk meminta Keisha pergi bersama dengannya kesini. "Iya dong Mah, Adnan bakalan bawa Keisha kesini. Tapi Keisha gabbisa lama-lama Mah, karena habis ini dia ada flight ke luar kota. Jadwalnya padat banget." ujar Adnan dan Mamanya itu pun mengangguk mengerti juga. "Jadi, kapan jadinya kalian mau betunangan?" tanya Papa Adnan to the point karena ia sama sekali tidak mau menunda apa pun lagi. Ini penting. "Pah, kok langsung tanya itu sih. Kam Adnan tadi udah bilang kalo Adnan dan Keisha itu masih belum pingin ke ranah sana, kami masih mau merasakan indahnya berpacaran Pah." ujar Adnan kepada Keisha tersebut. "Ya masalahnya umur kalian sudah dewasa, sudah tidak pantas jika kalian mengatakan bahwa kalian hanya ingin berpacaran saja. Jika tujuan kalian tidak ke arah serius, lebih baik kalian tidak usah melanjutkan hubungan kalian saja." ujar Papa Adnan yang membuat Keisha langsung menatapnya. Apa bener kalo ga ada tujuan gua bisa akhiri hubungan sama Adnan? Yang mana berarti gua bakal terbebas dari dia juga. Gua harus mengakhiri sekarang kalo gitu. Batin Keisha yang sudah akan mengakhiri hubungan yang tidak jelas ini meskipun ini merupakan hubungan pura-pura tapi tetap saja jika dilanjutkan nantinya tidak akan baik untuk karirnya. Jadi ia akan mengakhiri. "Pah, jangan gitu lah. Baru juga seneng dapat calon mantu cantik dan berbakat gini kok. Pokoknya Mama ga mau ya kalo Papa kayak gitu, biarin mereka menikmati waktu mereka dulu aja." ujar Mama Adnan akhirnya juga. "Ya udah deh ya udah deh kalo gitu, intinya yang terbaik untuk kalian berdua. Tapi Papa tetap akan terus menanyakan pada kalian tentang kelanjutan hubungan kalian kedepannya. Papa tidak akan menerima jika kalian tidak akan memiliki hubungan apa-apa nantinya untuk menuju ke jenjang serius. Intinya, kalian harus serius dengan hubungan ini." ujar Papa Adnan yang kini membuat Adnan lega karena akhirnya ia tak akan ditanya kapan nikah atau membawa pacar lagi. Sementara Keisha sekarang merasa sangat kesal karena dirinya tidak jadi mengakhiri hubungan ini. Ah padahal ia tadi seharusnya bisa mengakhiri hubungan ini tapi semesta tak merestuinya. Pokoknya gua harus bilang ke Pak Adnan kalau setelah ini gua ga akan bisa lagi buat drama kayak gini. Lagi pula gua juga udah bilang kalo ini itu hari terakhir gua buat ini semua. Gua ga akan pernah lagi mau kayak gini apa pun yang terjadi gua ga akan pernah mau. Batin Keisha memikirkan hal tersebut. Mereka mengobrol beberapa waktu hingga waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam dan sekarang ini Adnan berpamitan pada Mama dan Papanya untuk mengantarkan pulang Keisha. Mereka masih berpura-pura hingga akhirnya kini Keisha, Adnan dan Chiko sudah berada di dekat lift. Ia sebenarnya tak mau di antar oleh Adnan, ia pun kini sedang mencari alasan yang bagus untuk hal itu. Keisha melihat ke handphonenya dan akhirnya ia memiliki alasan bagus karena sekarang Zico mengirim ia pesan. Zico melihat Jenlynya dan mengetahui bahwa Keisha masih ada disini jadi sekarang ini ia sudah ada di depan untuk menjemput Keisha pulang juga. "Pak Adnan, Pak Chiko. Maaf saya sudah dijemput." ujar Keisha itu. "Eh tapi pembicaraan tentang hal ini belum selesai." jawab Adnan. "Saya rasa bisa dilanjutkan dengan waktu yang lain karena sekarang ini sudah sangat malam dan saya sangat lelah." ujar Keisha kepada mereka. "Kalau begit saya antar. Bagaimana nanti tanggapan orang-orang jika ada yang melihat kamu tidak saya antar pulang? Pasti akan semakin banyak spekulasi yang ada untuk menjatuhkan kamu dan saya." ujar Adnan tersebut. "Maaf Pak Adnan, saya kira semua sudah jelas. Saya sudah dijemput dan sekarang saya tinggal pulang saja." ujar Keisha kepada Adnan tersebut. "Kalau begitu saya antar sampai keluar dan sampai kami dijemput." ujar Adnan dan Keisha saat ini mengatakan terserah saja kepada Adnan itu juga. Mereka pun sekarang sudah turun ke lift, tampak di dalam lift yang diiisi oleh mereka bertiga itu Adnan mengatakan pada Keisha untuk tidak mengatakan kepada siapa-siapa bahwa ternyata hubungan mereka itu palsu. "Tolong jangan beri tahu siapa pun, termasuk orang yang nantinya akan menjemput kamu karena Mama sama Papa pasti akan menyelidiki kamu dan bagaimana sikap kamu." ujar Adnan yang sebenarnya membuatnya kaget. Bagaimana ia tidak kaget jika Adnan permintaannya benar-benar sangat banyak dan lagi pula juga kenapa ia meminta kepada dirinya tentang semua itu. Orang setelah ini mereka tidak akan ada hubungan apa-apa lagi mengingat bahwa mereka akan segera mengakhiri hari ini. Begitu pun juga dengan hubungan palsu mereka yang akan segera diakhiri dengan cepat. Sekarang mereka sudah sampai di depan gedung itu dan Keisha sekarang sedang menelfon seseorang. Tampak sekarang Adnan dan Chiko ikut mendengarkan mereka berbicara yang intinya Keisha mengatakan ia sudah keluar dan sekarang ini dirinya ada di depan gedung lobby sekarang. "Oke Zic, sorry ya pasti nunggu lama tadi." ujar Keisha merasa tak enak. "It's okay baby, don't worry. Gua otw ya baby." ujar Zico kepada Keisha. "Okay baby." jawab Keisha. Mereka memang kadang menggunakan kata baby, sayang, babe, honey dan kata manis lainnya untuk menggantikan nama. Bagi orang-orang yang tidak tahu, mereka akan menganggap bahwa antara Zico dan Keisha pasti memiliki hubungan yang spesial, padahal tidak sama sekali. Ya memang mereka berteman, tapi untuk hubungan spesial tidak ada. Zico sudah membawa mobilnya menuju ke lobby depan yang mana ternyata di sana tidak hanya ada Keisha saja tapi juga ada Chiko dan Adnan yang baru saja tadi ia dengar namanya digosipkan dengan Keisha saat ini. Zico sekarang tidak keluar karena memang ia tak pernah keluar, sekarang ini Keisha melihat ke arah Adnan dan juga Chiko yang melihat mobil yang baru saja datang. Mereka tahu bahwa itu merupakan Zico, tapi mereka tidak tahu apa hubungannya antara Zico dengan Keisha sekarang ini. "Pak Adnan, Pak Chiko mari saya duluan." ujar Keisha kepada mereka. "Iya, hati-hati di jalan Keisha." ujar Chiko. Sementara Adnan masih melihat ke dalam mobil sekarang. Hanya ada satu orang saja di dalam dan itu adalah Zico, Adnan pun khawatir jika saja ternyata memang benar bahwa Zico dan Keisha memiliki hubungan. Sekarang Keisha tampak masuk ke dalam mobil dan tak lama kemudian mobil itu sudah meninggalkan lobby tersebut. "Mereka pacaran ga ya?" tanya Adnan dan Chiko secara bersama-sama membuat mereka berdua saling tatap. Pikiran mereka sudah memikirkan tentang mereka yang berpacaran, tapi ia juga ga tahu apakah iya atau tidak. "Kita selesaikan besok aja deh kalo gitu, yang penting udah aman. Lo juga udah tahu kan nomor Keisha?" tanya Chiko yang mana hal itu membuat Adnan terdiam lalu ia menatap kaku ke arah Chiko. Chiko sudah tahu tanda ini. Ini adalah tanda bahwa Adnan baru ingat sesuatu, sepertinya ia lupa minta. "Lo lupa minta nomor dia? Haish, bener-bener ya Lo. Terus gimana dong ini nantinya. Duh jadi bingung kan." ujar Chiko kepada Adnan tersebut. "Ya elah cari aja di instagramnya terus di dm. Gitu aja ga usah dibikin repot kenapa sih Chik." ujar Adnan membuat Chiko merasa kesal sekarang. "Woy, Lo pikir dia yang dm cuma dikit. Dia itu supermodel udah terkenal Adnan. Dan lagi kalo dia udah di DM dan dia udah baca dm kita, dia mau gitu bales? Orang kita mau nyusahin dia kok. Siapa sih yang mau nerima kesusahan? Ga ada kan?" tanya Chiko dan Adnan pun baru sadar lagi. "Ya udah deh pikirin besok aja, pusing gua mikirin ini Mulu." ujar Adnan. Mereka pun sudah pergi dari sana menuju ke rumah mereka masing-masing karena ini juga sudah malam. Sementara itu Keisha dan Zico masih di jalanan karena jalanan masih macet, kemungkinan besar mereka baru bisa sampai di rumah Keisha tengah malam nanti. Keisha sebenarnya tak enak pada Zico karena harus merasakan kemacetan ini karena dirinya, tapi yang meminta Zico untuk datang juga bukan dirinya tapi Zico sendiri yang mau. "Zic, i think besok-besok lagi ga usah jemput kali ya." ujar Keisha kepada Zico setelah tadi mereka hanya diam saja di sepanjang jalan baru kali ini dia mengatakan ini. Zico pun kini menjadi menatap ke arah Keisha di sampingnya. "Kenapa emangnya Ca? Jadi bener yang di berita tadi? Lo jadian sama Adnan? Kok Lo ga cerita apa-apa sih sama gua Ca?" tanya Zico tersebut. "Eh bukan karena itu Zico, gua kasian sama Lo karena Lo harus ikut macetan kayak gini jadinya gara-gara jemput gua. Lo pasti juga udah capek banget tadi habis pemotretan." ujar Keisha membuat Zico kini tersenyum. "Ya elah Lo mah ga usah mikirin itu Ca, i'm okay kok Ca. Lagian ya gua seneng bisa antar jemput Lo. Udah pokoknya ga usah khawatir sama gua. Justru gua khawatir sama Lo Ca. Jadi Lo sama Adnan itu gimana maksudnya? Kenapa ada kabar kayak tadi?" tanya Zico kepada Keisha sekarang ini. "Aduh nanti aja deh kalo udah sampai rumah aja gua ceritanya ya Zic. Gua kesel banget kalo inget hal itu. Dia seenaknya banget, nyesel gua jadi model di perusahaannya sekarang." ujar Keisha yang kini sudah cemberut. "Iya iya, nanti aja ceritanya. Btw gua punya hadiah buat baby Caca nih." ujar Zico yang sekarang ini mengambil dua paperbag dari kursi belakang. Saat ini ia memberikan dua paperbag itu kepada Keisha dan Keisha pun senang. "Wahhh apa ini? OMG, Zico you know me so well! Ah sayang banget sih sama Zico." ujar Keisha sembari memeluk Zico dan Zico pun membalas pelukan dari Keisha itu. Mereka berdua memang masih terjebak macet jalan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD