bc

Handsome CEO with Beautiful Model

book_age16+
405
FOLLOW
1.8K
READ
billionaire
love-triangle
arrogant
CEO
doctor
drama
office/work place
affair
model
selfish
like
intro-logo
Blurb

Adnan Naki Admaja merupakan salah satu CEO muda yang mengisi deretan anak muda berbakat dan bertalenta. Adnan memiliki paras yang tampan, dan kecerdasannya juga membuat banyak perempuan terpikat akan pesonanya. Adnan merupakan CEO dari Naki Company, perusahaan yang bergerak di bidang Fashion dan Produk Kecantikan.

Malam ini Adnan membuat pesta ulang tahunnya yang ke-25. Pesta ini juga sekaligus ia gunakan untuk launching new produk dari beberapa brand fashion dan kecantikan miliknya. Namun ternyata pesta ini menjadi boomerang bagi dirinya saat Papanya ingin mengenalkan dan menjodohkan dirinya dengan koleganya.

Saat itu juga Adnan langsung memutar otaknya dan ia memiliki ide, ia menarik salah satu super model yang menjadi brand ambasador new produk dari Naki Company. Ia membawanya ke depan Papanya.

“Adnan udah punya pacar Pah.” jawab Adnan yang membuat perempuan disebelahnya itu diam dan kaget.

Bagaimana ia tidak kaget jika ia tadi sedang mengobrol dengan teman-temannya tapi tiba-tiba saja ditarik oleh Adnan.

“Keshia Marthavilia?” ujar Papa Adnan.

Bagaimana kisah selanjutnya antara Adnan dan Keshia jika hubungan mereka itu tanpa sengaja diketahui oleh publik? Dan bagaimana jika salah satu dari mereka sudah memiliki kekasih?

Main Character:

Adnan Naki Admaja

Keshia Mathavilia

chap-preview
Free preview
1
Adnan Naki Admaja adalah nama yang sering terdengar di kalangan pebisnis. Bahkan namanya juga sering muncul di televisi, surat kabar, berta online dan juga majalah. Namanya memang terkenal karena siapa yang tidak mengenal Adnan yang merupakan pemilik Naki Company. Sepertinya semua orang mengenal Naki Company dan juga pemiliknya yang masih muda dan pastinya belum memilki kekasih sama sekali pada saat ini. Padahal Mama dan Papanya sudah sangat ingin mendapatkan menantu dan cucu dari Adnan. Namun entah kenapa sampai sekarang ini Adnan sama sekali belum pernah memperkenalkan kekasihnya pada Mama dan Papanya. Bahkan Mama dan Papanya itu tidak tahu apakah Adnan sudah memiliki kekasih atau belum karena saat ditanya oleh mereka, Adnan hanya menjawab bahwa dirinya belum punya pacar sama sekali. "Pah gimana kalo di ulang tahun Adnan yang ke 25 besok kita jodohin Adnan sama anak koleganya Papa? Mama tuh takut kalo Adnan belum punya pacar, pikiran Mama kan jadinya kemana-mana Pah." ujar Mama Adnan. "Mama ga boleh gitu dong, kita harus pastiin dulu Adnan punya pacar atau enggak. Gini aja gimana kalo Papa tanya Adnan pas hari acaranya aja, kalo Adnan punya pacar pasti kan pacar Adnan datang kesana. Kalo Adnan ga kenalin berarti dia ga punya pacar dan kita jodohin. Gimana?" tanya Papanya. "Nah itu Pah, Mama setuju sama Papa. Mama tuh pingin banget dapet mantu dari Adnan. Pokoknya siapa aja yang dekat sama Adnan, Mama bersyukur banget dan Mama juga bakalan nerima karena Adnan pasti udah milih calonnya dengan selektif Pah. Adnan itu kan pintar." ujar Mamanya lagi. Papa Adnan mengangguk, memamg Adnan ini merupakan anak yang sangat pintar. Bahkan dia selalu mendapatkan rangking atas dulu, selain itu Adnan juga tampan. Dia tidak pernah mempermaknkan wanita sama sekali, dari dulu Adnan tidak pernah memiliki pacar karena memang Adnan sangat pemilih dalam hal perempuan. Ia benar-benar selektif jadi Papa dan Mamanya tidak perlu memikirkan jika itu memang benar-benar pilihan dari Adnan sendiri. Sekarang ini Adnan sendiri sedang mempersiapkan launching produk baru dari perusahaannya yang mana tanggalnya bersamaan dengan tanggal hari ulangtahun Adnan. Produk itu pun juga akan diluncurkan saat pesta ulang tahun Adnan yang ke-25. Kini tampak Adnan bersama dengan Chiko yang merupakan asisten pribadi sekaligus sahabatnya itu sedang membahas tentang hal itu. Mereka membahasnya di ruangan Adnan sekarang ini. "Gimana persiapannya? Udah berapa persen Ko?" tanya Adnan saat ini. "Udah sembilan puluh persen Nan, tenang aja semuanya aman sampai lusa. Kayaknya yang ga aman sih Lo." ujar Chiko kepada Adnan tersebut. "Why with me?" tanya Adnan karena Chiko mengatakan hal tersebut. "Entah kenapa gua sih yakin kalo Papi sama Mami Lo pasti nanti bakalan ngenalin Lo sama anak-anak koleganya mereka sih. Ya Lo tahu lah gimana emak bapak Lo hahah." ujar Chiko yang mana kini membuat Adnan cemberut. Benar juga apa yang dikatakan oleh Chiko tersebut karena memang benar bahwa akhir-akhir ini Mama dan Papanya sudah bertanya terus tentang pacar dari Adnan karena mereka memang ingin cepat Adnan menikah juga. Pikir mereka, lagi pula Adnan juga sudah sangat mapan dari segi umur juga sudah bisa menikah tapi Adnan malah belum punya pacar sama sekali. "Bener juga Lo, gua bingung banget ini. Sampai sekarang Melia masih belum mau publish hubungan gua sama dia ke publik. Kenapa ya kira-kira Ko? Gua sebenarnya penasaran sama alasan dia ga mau publish, tapi gua juga ga mau tanya karena kalo di tanya pasti dia bakalan marah." ujar Adnan itu. Sekarang ini Adnan sedang curhat kepada Chiko mengenai hubungannya dengan seorang dokter yang bernama Melia. Adnan sudah berhubungan dengan Melia selama dua tahun, tapi yang mengetahui hubungan mereka hanyalah Melia, Adnan, dan Chiko. Melia juga tidak ingin hubungan antara Melia dan Adnan itu di publish ke publik. Bahkan sampai sudah dua tahun ini. "Mungkin sih Melia takut kali sama fans-fans Lo yang bar-bar. Lagi pula mungkin nih ya Melia ngerasa kayak gimana gitu deh intinya." ujar Chiko. "Padahal dia dokter Ko, dia cantik, pinter, anggun, pokoknya dia baik banget. Kalo aja dia mau seengaknya gua kenalin sama Mama dan Papa pasti Mama sama Papa ga akan jodoh-jodohin gua kayak sekarang ini. Gua juga bosen kali di jodohin terus." ujar Adnan karena memang Mama dan Papanya itu sudah sangat sering menjodohkan dirinya dengan anak dari kolega mereka. Padahal Adnan sudah mengatakan tidak mau berkali-kali, tapi mereka tetap memakasa dan beralasan bahwa setidaknya Adnan harus menemui mereka terlebih dahulu dan melakukan perkenalan. Dengan sangat terpaksa akhirnya Adnan bertemu dengan anak dari teman Papa atau Mamanya itu. Meskipun semuanya selalu berakhir dengan Adnan yang tidak ingin melanjutkan. Ya jelas Adnan tidak mau melanjutkan karena ia sudah punya kekasih. Hanya saja memang kekasihnya itu tidak ingin di publish. Andai aja kamu mau aku kenalin sama Mama dan Papa Mel, atau andai aja kamu besok pas hari ulang tahun aku datang dan mau aku kenalin sebagai calon istri aku. Aku bakalan sangat bahagia Mel. Batin Adnan tersebut. "Kalo gitu, saran gua nih ya mending Lo ketemu sama Melia terus Lo ajak tuh Melia ke acara ulang tahun Lo. Kali aja kan dia mau dan Lo bisa kenalin Melia ke semua orang disana, kan Lo bakalan undang banyak media juga disana." usul Chiko kepada Adnan dan itu sesuai dengan apa yang tadi Adnan pikirkan. Sekarang ini Adnan tampak mengangguk kepada Chiko. "Iya gua tadi juga kepikiran itu, ya udah gua sekarang mau nemuin Melia, kebetulan hari ini dia ambil cuti. Doain ya supaya Melia mau." ujar Adnan. Adnan pun langsung meninggalkan Chiko sendirian di ruangannya tersebut. Kini terlihat Adnan berjalan di lobby perusahaannya, Naki Company. Banyak juga sebenarnya pegawai Naki Company yang menyukai Adnan tapi mereka tidak pernah mengungkapkan rasa sukanya itu karena ya memang mereka semua tahu diri. Mereka sadar bahwa mereka hanyalah bumi sementara Adnan merupakan Langit yang sangat indah dipandang mata. "Astaga Pak Adnan itu memang benar-benar menggoda banget ga sih? Sayang banget ga selevel sama kita." ujar Nia yang merupakan resepsionis di Naki Company. Ia mengatakan itu kepada teman resepsionis yang lainnya. "Bener banget, kalo gua lihat ya Pak Adnan itu benar-benar perfect banget sih jadi cowok. Ga ada kurangnya ga sih?" tanya Silla menjawab Nia. "Bener sih, eh tapi ada kurangnya. Kan Pak Adnan belum punya pacar. Padahal kayaknya keluarganya udah pingin banget Pak Adnan menikah. Kalo dipikir-pikir kan jadi Pak Adnan enak ya karena udah banyak yang ngantri." ujar Nia karena ia teringat bahwa bosnya itu sama sekali belum punya kekasih. "Iya ya, katanya sih sering dijodohkan juga sama anaknya kolega gitu. Eh tapi mereka semua ditolak loh. Ga ada yang benar-benar di ajak kenalan. Entah ini karena apa ya, padahal cantik-cantik semua lho mereka tuh. Selain itu juga ya mereka itu...." ujar Silla yang kini diam karena ia melihat ada bahaya di belakang Nia. Ia sama sekali tak sadar sejak kapan Pak Chiko ada di belakang Nia dan apa saja yang sudah di dengarkan oleh Pak Chiko itu. "Kenapa Sil? Kok ga Lo lanjutin sih? Lo mau bilang apa emangnya tadi? Bikin gua penasaran sumpah. Pokoknya kalo kabar tentang Pak Adnan tuh ya gua semangat banget kayak nambah energi gitu loh." ujar Nia masih nyerocos saja meskipun sedari tadi Silla sudah memberikan kode pada Nia untuk diam. Chiko masih melihat ke arah Nia dan Silla sekarang ini, tampak pada saat ini Chiko semakin mendekat ke arah mereka berdua pada saat ini juga. "Jadi gini kerjaannya resepsionis Naki Company? Kalian berdua ini niat kerja atau niat gosip? Kalo cuman mau gosip bisa di warung saja sana jangan kerja di Naki Company." ujar Chiko yang mana membuat Nia sekarang ini terlihat kaget. Ia membalikkan badan dan sontak melihat ke arah Chiko itu. "Eh Pak Chiko. Selamat sore pak." ujar Nia yang kini ia sangat takut juga. "Sampai saya tahu kalian berdua menggosip tentang Pak Adnan lagi, saya bisa pastikan meja ini sudah bukan lagi meja kalian berdua." ujar Chiko yang mana ia langsung pergi meninggalkan tempat tersebut. Tampak Nia dan Silla kini pucat pasi mendengar ancaman dari Chiko, asisten bos mereka itu. Mudah saja bagi Chiko untuk membuat perkataan Chiko tadi menjadi kenyataan karena selain asisten, Chiko juga merupakan sahabat baik dari Adnan jadi Adnan akan percaya dengan semua omongan dari Chiko tersebut. Jadi jika mereka mengulang hal itu lagi, bisa-bisa mereka benar-benar kehilangan pekerjaan mereka di Naki Company. Padahal bekerja di Naki Company merupakan impian semua orang karena gaji disini sangat besar dan juga kesejahteraan karyawan benar-benar di perhatikan oleh perusahaan. "Mati nih kita Sil, Lo tadi kenapa ga bilang sih sama gua kalo ada Pak Chiko? Sumpah itu Pak Chiko dari kapan ada disitu woy? Kenapa kita ga sadar sih kalo ada Pak Chiko?" tanya Nia yang mana ia kini sangat khawatir sekali. "Iya nih gila banget. Gua juga takut sekarang. Gua ga tahu dengan pasti ya kapan Pak Chiko ada di belakang Lo yang pasti pas gua tadi diem itu gua baru tahu kalo ada Pak Chiko. Gua kaget bener, tadi gua udah ngaish Lo kode tapi Lo kayaknya ga paham sih sama kode gua. Sekarang kita makin hati-hati aja deh, takut banget kalo di pecat dari sini ga sih?" tanya Silla dan Nia kini mengangguk. Ia juga sangat takut jika di pecat dari perusahaan sebesar ini.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
3.2K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
148.8K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
146.6K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
282.6K
bc

Tentang Cinta Kita

read
205.0K
bc

TERNODA

read
191.0K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
221.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook