DUA PULUH EMPAT

1689 Words

Saat bel istirahat berbunyi, Azkia ingin cepat-cepat ke kelas Jeny untuk curhat pada sahabat barunya itu. Karena percuma saja curhat pada Agam, laki-laki itu sama sekali tidak mengerti perasaannya saat ini. Mungkin yang dibilangnya tadi ada benarnya, tapi sepertinya Azkia merasa ada yang lain. Esya mana mau pusing-pusing memikirkan tugas, bahkan gadis itu malah akan bermain seharian dirumahnya, jadi apa yang dibilang Agam agak mustahil juga. Tapi saat ia berniat keluar dari kelas, guru kimianya itu menarik tangannya hingga tersentak ke belakang. Azkia mendengus sebal, apalagi yang suaminya mau ini " Ada apalagi Bapak Agam? Saya mau istirahat, mau curhat sama sahabat saya! Kenapa Bapak selalu ganggu waktu-waktu saya sih?" " Tolong bawakan sebagian buku tugas ini ya, saya tidak bisa memb

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD