Syok

1217 Words
Ayuna berjalan di tengah padang rumput yang luas, semilir angin menyapu wajahnya dengan lembut. Sungguh dia merasakan tubuh dan pikirannya sangat nyaman dan tenang. Tempat apa ini? matanya melihat sekeliling, hanya tampak hamparan rerumputan hijau dan beberapa pohon besar yang ada tidak jauh dari tempatnya berdiri. Dia terus berjalan sampai akhirnya matanya terfokus pada sesuatu yang ada di bawah pohon besar. Kakinya melangkah lebih cepat kearah pohon itu dan menyadari jika apa yang dia lihat sebelumnya bukan sesuatu tapi seseorang yang duduk di atas batu sedang menatap ke arahnya dengan senyum hangat di bibirnya. Dia seorang wanita cantik, senyum itu sangat ramah, Ayuna melangkah menghampirinya. “Mendekatlah sayang.” Ucap wanita itu sambil membentangkan kedua tangannya. Ayuna hanya berdiri di tempatnya, dia menatap takjub wanita cantik yang ada di hadapannya itu. Kenapa dia merasa wanita itu adalah seolah-olah orang yang selama ini dia rindukan? Semakin lama perasaan rindu yang ada dalam hatinya semakin membuncah dan tak mampu terbendung lagi dan akhirnya Ayuna menghambur ke pelukan wanita itu sambil menangis tersedu-sedu. “Mama..” tiba-tiba ucapan itu yang keluar begitu saja dari mulutnya, dia semakin mempererat pelukannya dan menangis di pelukan wanita itu. “Maafkan mama sayang, mama juga sangat merindukanmu. Bersabarlah, sebentar lagi kita akan bersama.” Ucap wanita itu dan sedetik kemudian Ayuna tidak merasakan keberadaan wanita itu lagi dalam pelukannya, dia menghilang. Ayuna panik luar bisa, ke mana perginya wanita yang dia panggil mama itu? dia sadar telah memanggilnya dengan sebutan itu tapi dia tidak tahu kenapa dia bisa sampai memanggilnya dengan sebutan mama dan merasa sangat merindukan sosok wanita itu. Tapi kenapa dia tiba-tiba menghilang begitu saja? “Mama? Mama…?!’ panggil Ayuna sembari mencari keberadaan wanita itu tapi Ayuna tidak melihat siapa pun lagi. Hanya hamparan padang rumput yang luas dan tak berujung yang dilihatnya. Dia sendiri tidak tahu akan ke mana dia melangkah. Dirinya seakan tersesat dan sebatang kara. “Maaamaaa….!” Ayuna tersentak dan tiba-tiba membuka mata. Tubuhnya dipenuhi keringat, degup jantungnya berdetak kencang, dia bahkan masih merasakan air matanya keluar. Ayuna mendapati dirinya terbaring di kasur tempat dia tinggal, dia bukan di padang rumput lagi. Setelah menormalkan perasannya, Ayuna bangkit dan duduk terdiam. Siapa wanita yang ada dalam mimpinya itu? Kenapa dia merasa sangat sedih sekarang? dan kenapa dia memanggil wanita itu dengan sebutan mama? Apakah wanita itu adalah orang tua kandungnya? Jika memang benar, ke mana dirinya harus mencari keberadaan wanita itu. Bagaimana keadaannya dan dimana dia sekarang? Hatinya tiba-tiba terada perih. Terbayang perlakuan ibu yang selama ini membesarkannya dengan segala macam cercaan dan cacian sampai dirinya berakhir seperti ini. Sanggupkah dirinya bertahan dengan kondisi hidup seperti sekarang? Tinggal sebatang kara. apalagi jika orang-orang Dirman menemukannya dan kembali memaksanya untuk menikah dengan pria itu. Sampai kapan dia harus bersembunyi dengan perasaan takut dan tidak tenang seperti ini? Ayuna menghela napas dalam, segera dia bangkit dari kasur dan melangkah ke kamar mandi. Tidak lama, dia keluar dari kamar mandi dan bersiap ke tempat kerja seperti biasa. Ah, tiba-tiba langkahnya terhenti. Ingatannya kembali ke peristiwa semalam, saat sang bos memergokinya sedang mengintip ke ruangannya dan melihat hal yang seharusnya tidak pantas dia lihat. Betapa bodohnya dia, membiarkan rasa penasaran menguasainya. Sekarang bagaimana? Apakah dia tetap harus ke tempat kerja atau langsung berhenti saja. Tapi jika dia berhenti bekerja, ke mana lagi dia harus mendapatkan pekerjaan? sangat susah bagi lulusan SMA seperti dia mencari pekerjaan, apalagi sebelumnya dia tidak pernah punya pengalaman kerja sebelumnya. Kalau pun harus mencari, butuh uang untuk membantunya bergerak, sementara uang tabungannya hanya cukup untuk makan sampai dia menerima pembayaran gaji kedepan. Lagi pula, ini sudah akhir bulan, sebentar lagi gajian, kalau dia tiba-tiba menghilang begitu saja, gajinya pasti akan hangus dan dia pasti akan kesulitan. Ujung-ujungnya dia kan menyusahkan sahabatnya lagi. Padahal dia tahu, Idra juga punya tanggung jawab sendiri, batuan ini saja sudah sangat membuatnya merasa tidak enak dan terbebani, apalagi jika harus meminta bantuannya lagi. Tidak, apa pun yang terjadi , dia harus tetap bekerja di tempat itu. Dengan langkah berat dan perasaan cemas, dia menatap sekeliling. Pintu belakang yang dia biasa pakai untuk masuk ke dalam kantor ternyata masih terkunci dan tidak biasanya, tidak ada satu aktivitas apa pun hari ini. Sehingga dengan terpaksa dia harus masuk lewat pintu utama. Dia tidak boleh bertemu dengan bosnya itu, dia harus sebisa mungkin menghindarinya apa pun yang terjadi. Ayuna melihat sekeliling, setelah merasa yakin jika sang bos belum muncul, dengan cepat Ayuna melangkah masuk. Sementara itu, semenjak kepergian kedua wanita yang belakangan ini mengacaukan pikirannya, dia tidak kembali ke rumah. Dia hanya menghubungi sekretarisnya Ulfa untuk membawakan keperluannya ke kantor. Gio masih terdiam setelah membuka mata beberapa saat yang lalu. Dia terus saja teringat oleh gadis itu, dia bahkan sudah menugaskan anak buahnya untuk mencari tahu tentang gadis itu, dia menjadi sangat ingin tahu tentangnya setelah apa yang dia alami setelah melihatnya. Gio ingin tahu apakah gadis itu ada hubungannya dengan mendiang istrinya atau bagaimana? Kenapa bisa, hanya setelah melihatnya saja tiba-tiba wajah Diana tidak pernah lepas lagi dari ingatannya bahkan sampai sekarang. Betapa Gio sangat hancur setalah kehilangan istri yang sangat dia cintai itu. Betapa cinta yang selama ini di agung-agungkan telah mengubah seluruh hidupnya menjadi pria dingin yang hanya ingin bermain dengan semua wanita yang dia inginkan tanpa sedikit pun melibatkan perasaannya lagi. Cinta baginya hanyalah penderitaan. Dan dia bersumpah tidak akan pernah mencintai wanita lagi. Kemungkinan karena desakan ibunya, suatu saat dia akan menikah mengingat kedua orang tuanya sangat menuntutnya untuk mempunyai keturunan, tapi untuk mencintai wanita itu Gio jamin tidak akan pernah. Entahlah. “Tok..tok!” suara ketukan dari pintu kamar privasinya terdengar. “Bos, semua yang Anda minta sudah ada di atas meja.” Terdengar suar wanita dari arah luar. “Baiklah Ulfa, terima kasih. Kau boleh keluar.” Responnya tanpa bergerak dari tempatnya. “OK bos, tapi tumben bos tidak pulang ke rumah. Apa telah terjadi masalah?” seperti biasa, Ulfa selalu ingin tahu tentang apa pun mengernai dirinya. Ulfa bahkan tidak akan beranjak dari tempatnya jika dia itu tidak mendapatkan jawaban yang diinginkannya. Sehingga, dari pada Gio harus berdebat dan menambah kacau pikirannya dia terpaksa menjawab seadanya. “ Tidak ada masalah apa-apa, aku hanya sedang malas saja, bukankah aku menyuruhmu keluar? ” Lama Gio menunggu respon dari luar tapi tidak sudah tidak ada balasan, berarti sekretarisnya itu sudah pergi. Gio menghela nafas dan segera beranjak dari kasur dan melangkah keluar. Ayuna tampak sedang membersihkan lantai dan dapur tempat dia bertugas selama ini, seperti biasa dia begitu cekatan. Semua temannya memujinya karena gadis itu tidak pernah mengeluh, dan selalu bisa di andalkan. Ayuna juga cepat belajar, semua teman-temannya menyayanginya. Pada saat mereka sedang beristirahat setelah makan siang, tiba-tiba pak Darto muncul. Semua yang ada di ruang itu berdiri dengan raut wajah penuh tanda tanya. “Dengarkan semua, untuk pertama kalinya semenjak CEO baru kita menjabat, beliau akan mengadakan kunjungan di setiap Department termasuk ditempat kita. Jadi saya harap kalian bersiap, tahu sendirikan bagaimana sikap CEO jika mendapati kesalahan. Berhubung karena kunjungannya tidak bisa di pastikan kapan, maka mulai sekarang kalian harus mempersiapkan diri dan pastikan semua berjalan dengan baik.” Ucap pak daro sebelum meninggalkan mereka yang masih terdiam membeku karena terkejut. Apalagi Ayuna, pengumuman yang di sampaikan pak Darto sontak membuat wajahnya pucat pasi, dia bahkan tanpa sadar jatuh terduduk saat mendengar semua itu. Gawat.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD